Senin, 15 September 2025

Tak Pernah Mati, Surabaya Kembali ke Pelukan Sastra di Pekan Buku Sruntul

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Buku-buku yang dipamerkan dan dapat dibaca di acara Pekan Buku Sruntul Vol.4, di Surabaya, Minggu (14/9/2025). Foto: Gladistha Putri Mg suarasurabaya.net

Karya-karya Pramoedya Ananta Toer sampai Leila S. Chudori memanjakan para pengunjung dalam acara Pekan Buku Sruntul vol.4 di Surabaya, Minggu (14/9/2025).

Novaldo Stanley Morgan salah satu inisiator Pekan Buku Sruntul mengatakan tujuan dari diadakannya acara ini ingin ekosistem sastra di Surabaya tumbuh kembali.

“Tujuan secara umum universal sebenernya mau bikin ekosistem sastra ditumbuhkan lagi di Surabaya. Karena kota merasa ekosistem sastra di Surabaya itu agak gimana gitu kalau dibandingkan dengan kota-kota lain. Kita punya inisiasi mau bikin sesuatu tentanga sastra, buat sastra, maksudnya buat ekosistem sastra di Surabaya tumbuh lagi,” tuturnya.

Selain penggemar buku, acara ini banyak dihadiri masyarakat umum, terutama mahasiswa yang sedang mencari buku-buku sastra lama yang langkah.

“Kalau sasarannya itu sebenernya umum, jadi kita enggak mandang mahasiswa. Cuma yang dateng mungkin mahasiswa, karena yang kita jual buku apa ya namanya, buku-buku yang langkah istilahnya, yang diincar sama mahasiswa dan kemungkinan yang datang kebanyakan mahasiswa,” ujarnya.

Tidak hanya buku sastra lama, Pekan Buku Sruntul juga menghadirkan karya-karya baru seperti Laut bercerita karya Leila S. Chudori dan Tiang Garam karya Royyan Julian.

“Kalau buku-buku yang baru juga ada di beberapa pelapak, seperti laut bercerita terus apa lagi bukunya mas Royyan Julian juga ada, banyak se sebenernya buku buku baru,” katanya.

Sebagai informasi, Pekan Buku Sruntul bukan hanya sekadar pameran dan bazar buku saja, disini terdapat banyak rangkaian acara seperti diskusi bersama penulis-penulis buku, dosen, dan kritikus sastrawan.

Selain itu juga diadakan penampilan-penampilan dari berbagai komunitas di Surabaya, dan terkadang juga mengadakan lomba.

Diharapkan dengan adanya acara ini, masyarakat Surabaya dapat menumbuhkan minat bacanya dan melestarikan sastra-sastra lama.(dis/ham)

Berita Terkait

Film Bumi Manusia Hidupkan Novel Pramoedya


Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 15 September 2025
26o
Kurs