Minggu, 21 September 2025

Satu Korban Longsor Freeport Dimakamkan di Ponorogo Minggu Dini Hari

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menggunakan berbagai peralatan berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura. Foto: Antara

Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi saat jenazah korban longsor di area tambang PT Freeport Indonesia, Papua, Wigih Hartono, tiba di rumah duka dan kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur Minggu (21/9/2025) dini hari.

Sebelumnya, almarhum yang meninggalkan istri dan dua anak itu ketika tiba lalu dilakukan prosesi salat jenazah sebelum dimakamkan di TPU Desa Nambak, tak jauh dari rumah korban.

Wigih Hartono merupakan dua dari tujuh pekerja T Freeport Indonesia yang berhasil ditemukan dan dievakuasi dari reruntuhan material tambang yang longsor dalam insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (8/9/2025).

Rohmat, kakak ipar korban, menuturkan Wigih merupakan warga Tulungagung yang menetap di Ponorogo setelah menikah.

“Hartono sudah tujuh tahun bekerja di Freeport. Terakhir pulang Agustus lalu untuk cuti dua pekan sebelum kembali ke Papua,” kata Rohmat, dilansir dari Antara.

Jenazah almarhum diterbangkan dari Papua dengan pesawat Airfast menuju Bandara YIA Yogyakarta, kemudian ke Bandara Juanda, dan dilanjutkan perjalanan darat ke Ponorogo.

Jarmini istri almarhum yang mendampingi pemulangan jenazah, tampak terpukul hingga sempat pingsan saat peti jenazah suaminya tiba.

Rohmat, kakak ipar Wigih, mengenang almarhum sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

“Beliau humoris, tidak neko-neko, dan rajin menafkahi keluarga. Selama bekerja di Freeport biasanya pulang setiap enam bulan sekali,” katanya.

Sebelum bergabung dengan PT Freeport tujuh tahun lalu sebagai teknisi listrik, Wigih pernah menjadi TKI di Malaysia dan bekerja sebagai tukang las.

“Kami tidak menyangka kepergiannya begitu cepat. Hidupnya baru tertata, kok dapat musibah seperti ini,” ucap Rohmat. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 21 September 2025
29o
Kurs