
Setidaknya 14 orang meninggal dunia di pusat wisata populer kawasan timur Hualien, Taiwan. Sementara 129 orang hilang setelah danau penghalang di pegunungan meluap dan membanjiri sebuah kota selama topan Ragasa.
Taiwan telah Topan Super Ragasa dihantam sejak Senin (22/9/2025). Kini topan itu menghantam pantai selatan China dan pusat keuangan Asia, Hong Kong.
Danau penghalang, yang terbentuk akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat sebelumnya di bagian timur pulau yang jarang penduduknya, meluap pada Selasa sore dan mengirimkan banjir besar ke Kota Guangfu.
Dilansir dari Reuters, petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan, semua korban meninggal dunia dan hilang berada di Guangfu, tempat air menyapu jembatan jalan utama di seberang sungai.
Wang Tse-an Kepala Desa Dama, Taiwan mengatakan, seluruh desanya, yang berpenghuni 1.000 orang, telah terendam banjir.
“Sekarang kacau. Lumpur dan batu ada di mana-mana. Sebagian banjir sudah surut, tetapi sebagian lagi masih ada,” katanya.
Di Guangfu, tentara yang beroperasi dari pengangkut personel lapis baja untuk menghindari lumpur tebal di jalanan, pergi dari pintu ke pintu membagikan air dan mie instan.
Sumber daya tidak mencukupi untuk membantu merelokasi mereka yang cacat, kata Lamen Panay anggota dewan Hualien. Ia menambahkan bahwa permintaan evakuasi pemerintah sebelum banjir belum diwajibkan.
“Ketika peringatan dikeluarkan, pemerintah pusat dan daerah mengatakan masyarakat dapat melakukan evakuasi vertikal, tetapi apa yang kami hadapi bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan dengan ‘evakuasi vertikal’,” ujarnya. (saf/ipg)