Rita Widyasari Mantan Bupati Kukar Sudah Resmi Jadi Penghuni Lapas Khusus Wanita
Jumat, 3 Agustus 2018 | 13:35 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua pejabat tinggi kementerian sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi yang menjerat Rita Widyasari, mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pejabat yang dipanggil yaitu Ade Tri Ajikusumah (ATA) Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan (Kemenhut), dan Totoh Abdul Fatah (TAF) Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Pemeriksaan bertempat di Gedung Merah Putih KPK atas nama ATA selaku Dirjen Planologi Kehutanan Kemenhut, dan TAF selaku Direktur Penerimaan Minerba Kementerian ESDM,” kata Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK, Kamis (25/9/2025), dikutip Antara.
Selain keduanya, penyidik KPK juga memeriksa staf bagian keuangan PT Alamjaya Barapratama berinisial YF sebagai saksi. Berdasarkan catatan kehadiran, YF tiba lebih dahulu pada pukul 09.49 WIB, diikuti Totoh Abdul Fatah pada 10.05 WIB, dan Ade Tri Ajikusumah pada 10.06 WIB.
Sebelumnya, KPK telah menyita 91 unit kendaraan, lima bidang tanah dengan luas mencapai ribuan meter persegi, serta 30 jam tangan mewah dari berbagai merek sebagai barang bukti dalam perkara tersebut.
Rita Widyasari sendiri sudah divonis 10 tahun penjara sejak 2017. Selain hukuman penjara, ia juga diwajibkan membayar denda Rp600 juta subsider enam bulan kurungan. Rita terbukti menerima gratifikasi sebesar Rp110,7 miliar terkait perizinan proyek dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kasus ini masih terus dikembangkan KPK dengan memanggil sejumlah saksi, termasuk pejabat kementerian, untuk mendalami aliran gratifikasi yang menyeret nama Rita Widyasari. (ant/bil/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
