Senin, 29 September 2025

Aritmia Menjadi Ancaman Kesehatan bagi Dewasa Muda, Waspadai Gejalanya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Seorang laki-laki terkena serangan jantung. Foto: Freepik Ilustrasi - Seorang laki-laki terkena serangan jantung. Foto: Freepik

Usai dewasa muda, sekitar 20-30 tahun, kini menghadapi risiko kematian paling dini karena penyakit kardiovaskular yang banyak terjadi di antara mereka.

Dijelaskan bahwa irama jantung yang tak teratur kini lebih banyak memengaruhi dewasa muda daripada sebelumnya dan menjadi sangat umum.

“Irama jantung yang tidak teratur, yang secara medis dikenal sebagai aritmia, dapat berkisar dari detak jantung tambahan yang tak berbahaya hingga gangguan serius yang memerlukan perhatian segera,” kata Dr. Ramakrishna SVK ahli jantung, dilansir dari Antara pada Senin (29/9/2025).

Ramakrishna mengungkapkan, jantung berdebar sebelum ujian atau presentasi penting bisa jadi normal karena merasa cemas.

Namun, jika jantung berdebar kencang bahkan dalam situasi tenang, dan tanpa alasan yang jelas, maka hal itu tidak boleh diabaikan karena bisa jadi merupakan aritmia.

Ia mengaku kerap mendengar keluhan orang-orang berusia 20-an atau 30-an yang mengeluhkan dada berdebar-debar, berdebar-debar tiba-tiba, atau bahkan pusing.

“Apa yang dulu dianggap sebagai masalah orang lanjut usia kini juga muncul pada orang dewasa muda, dan perubahan gaya hidup adalah salah satu alasan utamanya,” katanya.

Ramakrishna menambahkan, selain perubahan gaya hidup, detak jantung yang tidak beraturan berkaitan dengan kondisi medis yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, ketidakseimbangan tiroid, dan gangguan tidur sama pentingnya.

Kondisi-kondisi ini, jika dibiarkan, dapat memperburuk irama jantung yang tidak teratur.

Adapun beberapa tanda umum untuk mengidentifikasi apakah detak jantung tidak teratur atau tidak, di antaranya palpitasi berulang atau perasaan jantung berdebar-debar, pusing, pingsan, atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, sesak napas atau rasa tidak nyaman di dada saat melakukan aktivitas ringan dan menemukan denyut nadi yang terasa tidak merata saat memeriksanya sendiri atau dengan pelacak kebugaran.

Ia juga menyarankan untuk melakukan EKG, yang dapat membantu mempersempit diagnosis yang akurat dan memandu pengobatan yang efektif.

Dokter juga membagikan lima tips perubahan gaya hidup yang dapat mengatasi kasus irama jantung yang tidak teratur.

Ia menyebut untuk prioritaskan tidur selama 7–8 jam untuk mendapatkan tidur berkualitas dan batasi paparan layar larut malam.

Selain itu kurangi stimulan seperti kafein dan nikotin, tetap pertahankan pola makan seimbang dan berolahraga secara teratur untuk mendukung kesehatan jantung.

“Kelola stres dengan meditasi, yoga, atau aktivitas luar ruangan sederhana dan lakukan pemeriksaan jantung jika gejalanya menetap atau jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” katanya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 29 September 2025
29o
Kurs