
Lazisnu Jatim beri layanan penanganan jenazah korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk sejak Sabtu (4/10/2025) kemarin.
Afif Amrullah Ketua PW Lazisnu Jatim menerangkan, RS Bhayangkara menggandeng Lazisnu untuk memberikan layanan penanganan berupa pemandian jenazah yang telah diidentifikasi.
“Sebenarnya kami ada lima layanan yang diberikan untuk keluarga korban. Selain pemandian jenazah sudah teridentifikasi, kami juga lakukan penyalatan jenazah, penyediaan armada ambulans, pendampingan komunikasi dengan keluarga, juga menggelar doa bersama,” katanya saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (6/10/2025).
Dalam pemandian jenazah korban ponpes ambruk, Afif mengaku tetap ada treatment berbeda dari prosesi pada umumnya. Hal ini mengingat kondisi jenazah yang sudah mulai berubah.
“Jadi karena kondisi jenazahnya tidak pada umumnya, sehingga tim dari RS Bhayangkara dan NU menggunakan alat pelindung diri (APD) saat memandikan. Juga proses pemandiannya itu telah disesuaikan. Yang penting syarat dan juga syariatnya terpenuhi, jenazah sudah suci kemudian siap untuk disolatkan,” ungkapnya.
Selain itu, Lazisnu Jatim juga membantu memberikan pendampingan komunikasi pada keluarga. Mengingat, ada beberapa prosedur yang harus diikuti karena kondisi jenazah.
Salah satunya yakni, meminta keluarga untuk tidak membuka peti saat tiba di rumah duka.
“Karena kami sudah memberikan pengertian bahwa lihatnya di sini aja. Nanti sampai di rumah langsung dimakamkan atau kalau mau disalati lagi juga boleh, tapi tidak perlu membuka. Karena kita menjaga kehormatan dari jenazah. Khawatirnya kalau di luar sana nanti ada yang foto, video, terus beredar ke mana-mana juga kasihan,” ungkapnya.
Sementara itu, Lazisnu masih akan memberikan layanan di Post Mortem RS Bhayangkara hingga proses identifikasi selesai.
“Kami sudah berkomitmen, seluruh tim NU peduli akan mengawal dan mendampingi sampai proses identifikasi selesai. Kami juga sudah bagi agar bisa terus memberikan layanan ini kepada para keluarga korban,” tutupnya.
Adapun dalam proses penyerahan ke keluarga korban, jenazah dimandikan terlebih dahulu sesuai syariat dan kondisi. Setelah itu, proses pemberkasan dilakukan oleh tim DVI Polda Jatim di dalam ruangan.
Setelah pemberkasan selesai, jenazah kemudian disalati di ruang crisis center, untuk kemudian dibawa pulang ke rumah duka. (kir/saf/ipg)