
Jangan anggap biasa buah apel karena buah itu ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan. Apel mengandung serat, vitamin C, serta berbagai senyawa aktif yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol dan gula darah, serta mengurangi peradangan.
Tekanan darah tinggi terjadi saat darah memberikan tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah. Kandungan polifenol dalam apel diketahui dapat membantu melebarkan pembuluh darah. Sehingga, tekanan darah bisa turun.
Dilansir dari Health, beberapa studi menunjukkan orang yang mengonsumsi apel dua hingga enam kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko kematian dari berbagai penyebab hingga 48 persen pada penderita hipertensi.
Dalam penelitian lain, makan dua buah apel setiap hari selama delapan minggu terbukti meningkatkan kemampuan pembuluh darah untuk melebar, meskipun belum cukup kuat untuk menurunkan tekanan darah secara langsung.
Apel mengandung vitamin C dan antioksidan lain yang membantu melindungi sel dari kerusakan akibat polusi, sinar matahari, rokok, infeksi, dan stres oksidatif.
Pembuluh darah dilapisi oleh sel endotel, yang memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah. Jika sel itu rusak, kemampuannya menjaga tekanan darah akan menurun.
Antioksidan dan polifenol dalam apel berperan penting dalam menjaga kesehatan sel endotel tersebut, yang pada akhirnya mendukung tekanan darah tetap stabil.
Peradangan kronis bisa merusak pembuluh darah dan jantung. Polifenol dalam apel membantu melawan peradangan, sekaligus bertindak sebagai antioksidan.
Sebuah studi kecil menemukan bahwa konsumsi satu apel Gala berukuran besar (sekitar 200 gram) setiap hari selama enam minggu dapat mengurangi tingkat peradangan di tubuh dan meningkatkan kapasitas antioksidan, terutama pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
“Apel dapat membantu mengurangi peradangan karena mengandung flavonoid, pektin, fitokimia, dan berbagai nutrisi penting yang bekerja bersama melawan stres oksidatif dan mendukung fungsi pembuluh darah,” ucap Michelle Routhenstein ahli gizi jantung.
Apel juga mengandung pektin, sejenis serat larut yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Serat larut bekerja seperti spons, mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membuangnya dari tubuh.
Kolesterol LDL tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sedangkan kolesterol HDL atau kolesterol “baik” justru bisa memberikan perlindungan bagi jantung. Konsumsi apel secara rutin terbukti dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL, terutama pada orang dengan kadar kolesterol tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi dan diabetes turut meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gula darah tinggi memiliki risiko stroke 79 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 90 persen lebih tinggi.
Serat larut dalam apel memperlambat proses pencernaan, sehingga kenaikan kadar gula darah menjadi lebih lambat dan stabil. Pektin membentuk gel di usus yang membantu mengendalikan penyerapan karbohidrat, mencegah lonjakan gula darah, dan mengurangi risiko resistensi insulin.
Selain serat larut, apel juga kaya akan serat tidak larut yang bermanfaat bagi sistem pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
Meski manfaatnya banyak, konsumsi apel sebaiknya menjadi bagian dari pola makan sehat yang juga mencakup olahraga teratur dan pengobatan medis sesuai anjuran dokter. Apel dan buah-buahan lain bukanlah pengganti obat, melainkan pelengkap gaya hidup sehat yang bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah. (saf/rid)