Jumat, 24 Oktober 2025

Surabaya Siap Terapkan Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya saat mengikuti talkshow Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya, Jumat (10/10/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah menetapkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2027/2028.

Menyambut kebijakan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan kesiapan mereka dan bahkan telah memulai persiapan sejak jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, program penguatan Bahasa Inggris yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sejalan dengan inisiatif yang sudah berjalan di Surabaya.

Yusuf menjelaskan bahwa Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama Rini Indriyani Bunda PAUD, telah menginisiasi program penguatan bahasa, khususnya Bahasa Inggris, sejak setahun terakhir. Program ini dimulai dari jenjang PAUD hingga Sekolah Dasar (SD).

“Di PAUD, anak-anak sudah dikenalkan dengan kosakata Bahasa Inggris. Selanjutnya di SD, mereka akan diajarkan bagaimana merangkai kosakata yang sudah diperkenalkan di PAUD,” jelas Yusuf dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2025).

Ia berharap program ini dapat berjalan sinergis, sehingga saat memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa sudah siap belajar Bahasa Inggris lebih mendalam, termasuk pengenalan tata bahasa (grammar).

Untuk menguatkan kemampuan berbahasa, Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga menerapkan program khusus setiap hari Jumat di semua sekolah dasar dan menengah.

“Setiap Jumat di SD dan SMP sudah ada programnya mengajarkan anak-anak untuk berani berbicara Bahasa Inggris dengan teman dan gurunya,” kata Yusuf.

Mengenai kesiapan tenaga pengajar dalam mendukung kebijakan Mendikdasmen, Yusuf menyampaikan bahwa setiap SD sudah memiliki guru yang terlibat dalam pengajaran Bahasa Inggris. Di SD, Bahasa Inggris diajarkan sebagai muatan lokal (mulok) yang dapat diajarkan oleh guru lain yang memiliki kompetensi.

“Untuk SMP dan SD, kami juga sudah melibatkan guru lain agar mereka bisa mengajar Bahasa Inggris. Tentunya pengajaran bilingual akan lebih nyaman dan efektif jika dilakukan oleh guru yang memang ahli,” jelas Yusuf.

Yusuf menambahkan bahwa penguatan kemampuan berbahasa Inggris tidak hanya dibebankan kepada guru Bahasa Inggris saja, tetapi juga melibatkan guru-guru lain. Program mulok Bahasa Inggris di Surabaya sudah berjalan secara bertahap mulai dari kelas PAUD. (saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Jumat, 24 Oktober 2025
25o
Kurs