Kamis, 2 Mei 2024

SMP Negeri di Surabaya Segera Diwajibkan Interaksi Berbahasa Inggris Setiap Jumat

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya usai upacara peringatan Hari KORPRI dan Hari Guru, Rabu (29/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mulai mewajibkan interaksi berbahasa inggris untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri seminggu sekali.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta kebijakan itu diterapkan untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing pelajar agar tidak tertinggal.

“Mungkin tiap hari Jumat, ini kita mulai, kalau tidak maka kita akan tertinggal. Sekolah negeri menggunakan Bahasa Inggris dari cara mengajar. Atau, kalau tidak, guru mengajar pakai Bahasa Indonesia, lalu ketika jam istirahat guru maupun siswa berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris,” kata Eri lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (29/11/2023).

Menurutnya, banyak pelajar yang setuju dengan wacana ini bahwa Bahasa Inggris bisa membantu bersaing di tingkat internasional.

“Tapi ternyata pemikiran itu sudah ada di anak-anak SMP, ini luar biasa karena anak-anak sudah mulai menyadari ketika dewasa, dia harus bersaing di tingkat internasional. Sebab, Bahasa internasional adalah Bahasa Inggris, hari ini mereka mulai memahami hal itu,” terangnya.

Ditemui terpisah, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyebut, teori yang disampaikan saat mata pelajaran tidak akam efektif jika tidak dibiasakan untuk komunikasi sehari-hari.

“Nanti ada pembiasaan berbahasa, bentuk kompetensi akademisnya. Teorinya, grammarnya, kosa kata gak nambah kalau gak ada pembiasaan,” jelas Yusuf, Rabu (29/11/2023).

Ia berharap, dengan cara ini bisa menambah ketertarikan siswa menguasai Bahasa Inggris.

“Karena kan percakapan ini gak terlalu pakai grammar. Yang penting, kosa kata nambah. Selain itu kemandirian, percaya diri, kalau malu gak bisa-bisa. Nanti guru bisa memancing agar murid berbicara, atau kosa kata ditempel di ruang kelas,” tuturnya.

Yusuf mengaku akan menyiapkan masing-masing sekolah. Yang sudah siap akan jalan terlebih dulu.

“Iya (diterapkan), tapi gak memberatkan. Minggu depan ada yah sekolah berapa dulu. Gak langsung menarget jumlah siswa,” jelasnya.

Perlahan, akan diterapkan menyeluruh bahkan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD).

“Iya. Kalau gak diimpelemntasikan di generasinya eranya nanti tidak bisa mengikuti. Misal ada Piala Dunia U-17 di Surabaya kemarin, pelajar ketemu bule itu keren kan kalau bisa ngomong,” tandasnya. (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
33o
Kurs