Jumat, 31 Oktober 2025

BBM Bermasalah Terulang di Jatim, Legislator Tegur Keras Pertamina dan ESDM

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ratna Juwita Sari anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB. Foto: istimewa

Kasus bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga bermasalah kembali terjadi di Jawa Timur. Sejumlah pengendara motor di wilayah Tuban hingga Surabaya melaporkan kendaraan mereka brebet hingga mogok setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU.

Menanggapi hal itu, Ratna Juwita Sari Anggota Komisi VII DPR RI menegur keras PT Pertamina atas lemahnya pengawasan mutu dan distribusi BBM di lapangan.

Ia menilai insiden seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi, mengingat kasus serupa sudah berulang kali dikeluhkan masyarakat.

“Setiap kali ada kasus BBM bermasalah, masyarakat selalu jadi korban. Pertamina tidak cukup hanya menyebut hasil uji laboratorium baik, tetapi harus membuktikan dengan transparansi data, audit eksternal, dan pengawasan ketat di seluruh rantai distribusi,” tegas Ratna di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Legislator asal Jawa Timur itu juga meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turun tangan lebih tegas.

Menurutnya, ESDM memiliki kewenangan penuh sebagai regulator dan harus berani memberikan sanksi kepada pihak yang lalai.

“Kalau penegakan di lapangan lemah, kepercayaan publik terhadap pemerintah ikut turun. Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga tanggung jawab moral terhadap rakyat,” ujarnya.

Ratna yang juga Sekretaris DPP PKB Bidang SDA menilai rendahnya akuntabilitas pengawasan di tingkat operator SPBU maupun logistik BBM menjadi penyebab utama persoalan ini.

Ia mendesak agar audit mutu dilakukan menyeluruh dan hasilnya dipublikasikan secara berkala.

“Kalau mutu BBM turun karena kesalahan penyimpanan atau distribusi, tetap harus ada yang bertanggung jawab. Jangan berlindung di balik hasil uji sementara,” tambahnya.

Ratna juga mengingatkan Pertamina untuk segera memulihkan kepercayaan publik yang menurun akibat berulangnya kasus semacam ini.

“Pertamina harus membuka hasil uji mutu secara berkala dan memastikan produk yang dijual sesuai spesifikasi. Subsidi energi yang besar seharusnya tidak malah jadi beban ganda bagi negara dan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, hasil uji awal yang dilakukan Pertamina bersama Ditjen Migas disebut tidak menemukan kandungan air dalam sampel BBM dari dua SPBU yang diperiksa. Namun, sejumlah ahli menduga ada kemungkinan penurunan mutu akibat proses penyimpanan yang tidak sesuai standar, seperti tangki penampung yang terpapar panas atau mengalami kebocoran dalam waktu lama.(faz/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Surabaya
Jumat, 31 Oktober 2025
26o
Kurs