Senin, 22 Desember 2025

Khofifah dan Kaka Slank Semarakkan Festival Mangrove Bangkalan Wujudkan NZE 2060

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka personil band Slank turut menyemarakkan Festival Mangrove VIII Tahun 2025 di Pantai Martajasah, Kabupaten Bangkalan. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab disapa Kaka personil band Slank turut menyemarakkan Festival Mangrove VIII Tahun 2025 di Pantai Martajasah, Kabupaten Bangkalan.

Khofifah menyatakan momentum ini menjadi komitmen untuk melestarikan lingkungan dengan mengajak lintas elemen di Jatim mewujudkan Net Zero Emission (NZE) Tahun 2060.

Menurut Khofifah, ketangguhan ekologis merupakan pondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

“Ketangguhan ekologis adalah bagian dari ketangguhan daerah. Dari ekosistem yang lestari, lahir masyarakat yang tangguh, ekonomi yang inklusif, dan masa depan yang berkelanjutan,” kata Khofifah dalam keterangannya, Selasa (4/10/2025).

Sebagai informasi, Festival Mangrove VIII merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

Rangkaian kegiatan ini dalam festival ini dimulai dengan penanaman mangrove di kawasan pesisir Bangkalan, pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, pengobatan gratis bagi masyarakat pesisir, serta edukasi lingkungan bagi pelajar.

Tak hanya itu, festival juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti pameran produk hilirisasi mangrove, fashion show batik pewarna alam, serta Mangrove Harmony Ride yang menjadi kampanye gaya hidup rendah emisi dan dukungan terhadap transisi energi bersih.

Sementara itu berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur tercatat memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa.

“Angka tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kawasan mangrove terluas di Pulau Jawa, sekaligus menegaskan peran strategisnya dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir serta menjadi benteng alami terhadap perubahan iklim,” kata Khofifah.

Luasan mangrove di Jatim juga mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir dengan rata-rata penambahan lebih dari 900 hektare per tahun, dengan total kenaikan mencapai 3.618 hektare (setara 13,29 persen) sejak 2021.

“Melalui program Mangrove Lestari, kita berkomitmen memperkuat ketahanan lingkungan dan berkontribusi nyata terhadap target Net Zero Emission 2060. Ini adalah ikhtiar Jawa Timur untuk menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tegas Khofifah.

Di sisi lain, Jumadi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa pada tahun ini upaya untuk merehabilitasi mangrove telah dilakukan seluas 85,1 hektare di berbagai wilayah pesisir.

Usai dilakukan rehabilitasi mangrove dengan dana APBD itu, Jumadi menyebut potensi serapan karbon yang dihasilkan bisa mencapai 3.435,49 ton CO₂ ekuivalen.

“Capaian ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga ekosistem mangrove. Jawa Timur kini tercatat sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa,” ujar Jumadi.

Sementara itu, Kaka Slank menyampaikan terima kasih karena sudah dilibatkan dalam kegiatan Penanaman Mangrove tersebut. Ia mengaku sudah lama salah satu pencinta lingkungan, menurutnya peduli lingkungan merupakan investasi menuju surga.

“Menurut aku, tanam mangrove merupakan kegiatan investasi Surga. Dan menjaga lingkungan merupakan tugas kita bersama,” ucapnya.(wld/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
29o
Kurs