Rabu, 12 November 2025

Misi Dagang Pemprov Jatim-NTT Mencatat Transaksi hingga Rp1,8 Triliun

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat memimpin misi dagang dan investasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar misi dagang dan investasi bersama Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Kupang dan berhasil membukukan transaksi senilai Rp1.882.272.300.000.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyebut capaian ini merupakan yang tertinggi selama menggelar misi dagang bersama NTT jika dibandingkan tahun 2020 lalu yang membukukan transaksi Rp212,31 miliar.

“Tercatat transaksi Rp. 1,882 Triliun lebih. Dari 46 perjalanan misi dagang kami, sampai dengan jam 17.00 WITA ini adalah transaksi tertinggi dalam misi dagang yang pernah kami lakukan,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Jumat (7/10/2025).

Dari total nilai tersebut, transaksi penjualan produk Jawa Timur mencapai Rp1,727 triliun, disusul dengan pembelian produk dari NTT senilai Rp102,183 miliar, serta komitmen investasi sebesar Rp. 52,500 miliar.

Dalam misi dagang tersebut, sejumlah produk asal Jatim yang menjadi incaran antara lain Kopi Robusta, Percetakan Kemasan Kopi, Produk Peternakan (Telur, Daging Ayam, Susu, Olahan Daging Sapi dan Ayam, DOC Ayam), Beras, Madu Murni dan Fermentasi, dan Mesin Pengurai Sabut Kelapa.

Selain itu juga Benih Tanaman Holtikultura, Cabai Merah Besar dan Cabai Rawit, Bahan Bangunan (Atap, Granite, Aksesoris Pintu Jendela), Shoun, dan Pupuk Bionira.

Di sisi lain, NTT menjual produk Ikan Tuna, Tuna Loin, Kelapa Utuh, Madu, dan Rumput Laut. Sementara untuk Jatim investasi antara lain Kandang Layer dan Broiler, Konsumsi dan Peralatan Dapur.

Khofifah menyebut hubungan dagang Jatim-NTT selalu menunjukan tren positif. Bahkan berdasarkan data BPS Perdagangan Antar Wilayah (PAW) Jatim Tahun 2022, nilai perdagangan kedua provinsi ini mencapai Rp 5,29 triliun.

Terdiri atas nilai bongkar (pembelian Jatim dari NTT) sebesar Rp 533 Miliar dan nilai muat (penjualan Jatim ke NTT) sebesar Rp 4,76 triliun. Sehingga, neraca perdagangan Jawa Timur terhadap NTT surplus Rp 4,22 triliun.

Dalam PAW tersebut, lima komoditas utama Jatim yang paling banyak dijual ke NTT adalah beras 42,34 persen, makanan hewan 9,30 persen, mobil penumpang 7,78 persen, alat transportasi umum bermotor 5,06 persen, dan sepeda motor 2,5 persen.

Sebaliknya, Jatim banyak membeli komoditas dari NTT seperti jagung 44,5 persen, kopi hijau 18,93 persen, buah berlemak 11,71 persen, bahan anyaman 6,79 persen, dan kakao 4,02 persen.

“Hubungan dagang antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur telah tumbuh dengan baik dan memberi manfaat ekonomi nyata. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” ungkapnya.(wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
28o
Kurs