Selasa, 11 November 2025

Topan Super Fung-wong Terjang Filipina, 900 Ribu Warga Dievakuasi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Rumah-rumah yang rusak terlihat di samping Jembatan Mananga di Talisay, Provinsi Cebu, Filipina tengah pada Jumat (7/11/2025) setelah Topan Kalmaegi menghancurkan provinsi tersebut dan merenggut nyawa. Foto: Kantor Komunikasi Kepresidenan Malacanang

Lebih dari 900 ribu warga Filipina dievakuasi dari wilayah rawan bencana saat Topan Super Fung-wong mulai menghantam pulau utama Luzon, Minggu (9/11/2025).

Dilansir dari Reuters, aktivitas perkantoran dan kegiatan belajar di sejumlah daerah, termasuk Metro Manila, terpaksa dihentikan.

Topan yang oleh warga setempat disebut Uwan itu diperkirakan akan mendarat di provinsi Aurora pada Minggu malam.

Datangnya badai ini menambah beban Filipina yang masih berjuang pulih dari kerusakan akibat Topan Kalmaegi, yang sebelumnya menewaskan 224 orang di Filipina dan lima orang di Vietnam.

BACA JUGA: Filipina Evakuasi 100.000 Warganya usai Topan Fung-wong Berubah Jadi Super Topan

Dengan kecepatan angin mencapai 185 km per jam dan hembusan hingga 230 km per jam, Fung-wong membawa hujan deras dan angin kencang di berbagai wilayah Luzon, menurut laporan otoritas setempat.

Peringatan Dini dan Evakuasi Massal

Pemerintah Filipina telah mengeluarkan peringatan badai di sebagian besar wilayah negara itu. Sinyal Nomor 5—peringatan tertinggi—dikibarkan di bagian tenggara Luzon, meliputi Catanduanes serta wilayah pesisir Camarines Norte dan Camarines Sur. Metro Manila dan daerah sekitarnya berada di bawah Sinyal Nomor 3.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro menyerukan evakuasi dini bagi warga di jalur badai. Dia menegaskan, menolak perintah evakuasi merupakan tindakan berbahaya dan melanggar hukum.

“Kami meminta masyarakat untuk mengungsi lebih awal agar petugas tidak perlu melakukan penyelamatan di menit terakhir yang bisa membahayakan nyawa mereka,” ujarnya dalam pernyataan publik.

Topan Fung-wong menjadi badai ke-21 yang melanda Filipina tahun ini—lebih banyak dari rata-rata tahunan. Raffy Alejandro pejabat pertahanan sipil berharap langkah cepat ini dapat mencegah jatuhnya korban jiwa.

Sekitar 2.000 personel militer juga dikerahkan untuk memperkuat operasi bantuan dan tanggap darurat.(saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
24o
Kurs