Selasa, 11 November 2025

Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Trauma, Mensos Janjikan Pendampingan Intensif

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Saifullah Yusuf Menteri Sosial menjenguk salah satu korban ledakan masjid SMA Negeri 72 Jakarta yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (8/11/2025) Foto: Kementerian Sosial

Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11/2025) tersebut.

“Tentu mereka masih trauma,” kata Saifullah Yusuf Menteri Sosial usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025).

Dia mengatakan, secara pelan-pelan nanti para korban didampingi Kepolisian, Kementerian Sosial dan pihak RSIJ supaya bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma atau trauma healing.

Trauma healing ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya dilansir dari Antara.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang

BACA JUGA: Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

Untuk proses rehabilitasi para korban, Kemensos akan tetap bersama orang tua secara rutin bertemu serta melakukan penilaian, termasuk dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Menteri Sosial sudah bertemu keluarga dan korban yang dirawat di paviliun atau kamar inap RSIJ Cempaka Putih.

Di situ, Gus Ipul berbicara hal-hal yang ringan-ringan saja tapi mereka sudah bisa menceritakan sedikit demi sedikit tentang apa yang terjadi.

Mensos menambahkan, para orang tua juga bersyukur karena anak mereka dapat pulih dari yang sebelumnya mereka cemas saat mendapatkan pemberitahuan sesaat setelah ledakan terjadi melalui grup percakapan orang tua murid.

“Nah pada saat itu pula segera datang ke sekolah, sebagian tidak ketemu dan ketemunya di rumah sakit,” kata Mensos.

Sementara itu, dua korban ledakan yang mengalami luka parah masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak RSIJ Cempaka Putih.

“Baik yang dirawat di ‘High Care Unit’ (HCU) atau Unit Perawatan Intensif Tingkat Tinggi dan di ‘Intensive Care Unit’ (ICU) atau Unit Perawatan Intensif dengan kondisi tanda-tanda vitalnya stabil,” kata Dokter Pradono Handojo Direktur RSIJ Cempaka Putih.

Menurutnya, kondisi keduanya belum bisa dikatakan baik dan belum memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang inap. Tim kami dokter spesialis monitoring terus 24 jam. Saya juga tadi pagi melihat perkembangan mereka berdua,” katanya.(ant/saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs