Selasa, 11 November 2025

Menteri LH Dorong Delegasi Indonesia Perjuangkan Target Emisi dan Tarik Investor di COP30 Brasil

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Hanif Faisol Nurofiq (tengah) Menteri Lingkungan Hidup saat wawancara doorstop di sela-sela acara Belém Leader Summit, di Belém, Brasil, Jumat (7/11/2025) waktu setempat. Foto: Antara

Hanif Faisol Nurofiq Menteri Lingkungan Hidup (LH) meminta delegasi Indonesia memperjuangkan target pengurangan emisi nasional sekaligus menarik investor perdagangan karbon selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Belém, Brasil.

“Kita memiliki 130-an negosiator yang akan berjuang di 13 agenda besar, di ruang-ruang adu diplomasi untuk merumuskan aksi iklim,” kata Hanif Faisol Nurofiq di Belém, Minggu (9/11/2025) waktu setempat yang dikutip Antara.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menargetkan transaksi perdagangan karbon senilai Rp16 triliun dengan mutu tinggi di seluruh sektor selama KTT iklim tersebut. Fokus perdagangan karbon akan diarahkan pada dua sektor utama: sektor alam dan sektor energi-industri.

“Terutama di sektor alam, yaitu sektor forestry dan ocean. Kemudian di sektor tech-based dari sektor energi dan industri. Jadi dua sektor itu kita harapkan berkontribusi sampai di angka 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi kami perkirakan sampai Rp16 triliun,” ujarnya.

Hanif menjelaskan bahwa Indonesia berharap kedua sektor tersebut dapat menghasilkan kontribusi signifikan mencapai 90 juta ton CO2 hingga akhir konferensi.

Untuk diketahui, COP30 akan berlangsung pada 10–21 November 2025 di Belém, Brasil. Selama konferensi, Indonesia juga akan membuka Pavilion Indonesia sebagai ruang pameran dan promosi komitmen iklim Tanah Air.

Salah satu agenda unggulan Indonesia adalah sesi Seller Meet Buyer (SMB) yang digelar setiap hari selama satu jam. Sesi ini akan mempertemukan calon penjual dan pembeli karbon, membuka ruang transaksi dan peluang investasi yang lebih luas.

“Jadi di dalam prime time-nya kita menyiapkan kegiatan terkait dengan seller meet buyer. Ini diharapkan akan bisa mendulang potensi 90 juta ton CO2 sampai berakhirnya COP ini,” kata Hanif Faisol Nurofiq. (ant/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
28o
Kurs