Selasa, 11 November 2025

Tidur Cukup Jadi Kunci Tubuh Sehat, Pikiran Tajam dan Hidup Panjang

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Tidur nyenyak. Foto: iStock

Tidur bukan sekadar waktu beristirahat. Saat Anda terlelap, tubuh bekerja keras memulihkan diri, memperbaiki jaringan, dan menyeimbangkan fungsi penting yang menopang kesehatan fisik maupun mental.

Pada saat yang sama, otak membersihkan sisa limbah sel, menyimpan memori, serta menjaga kerja neuron agar tetap optimal.

Selain itu, tidur menjadi momen penting bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang berperan dalam pertumbuhan, perbaikan jaringan, metabolisme, serta penguatan sistem kekebalan. Semua proses penting ini membutuhkan waktu lebih dari enam jam bagi kebanyakan orang dewasa.

Hanya sebagian kecil individu, kurang dari satu persen populasi, yang memiliki mutasi gen langka yang memungkinkan mereka tetap bugar meski tidur enam jam atau kurang.

Namun bagi sebagian besar orang, tidur minimal tujuh jam setiap malam adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga kesehatan dan kestabilan emosi.

Berapa Lama Tidur yang Ideal?

Dilansir dari Health, kebutuhan tidur berbeda-beda tergantung usia. Bayi, anak-anak, dan remaja membutuhkan waktu tidur lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan otak dan tubuh.

Sementara bagi orang dewasa, American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan tidur setidaknya tujuh jam setiap malam demi menjaga kesehatan optimal.

Tidur kurang dari tujuh jam secara rutin dapat menimbulkan “utang tidur” — kondisi ketika tubuh kekurangan waktu istirahat yang dibutuhkan. Jika dibiarkan, hal ini bisa menurunkan daya pikir, mengganggu keseimbangan emosi, dan memperburuk kondisi fisik.

Tanda-Tanda Tidur Enam Jam Tidak Cukup

Banyak orang merasa terbiasa tidur hanya enam jam per malam. Namun, jika Anda sering bangun dengan rasa lelah, itu pertanda tubuh belum mendapat istirahat yang cukup.

Berikut beberapa gejala yang menunjukkan Anda kekurangan tidur:

– Sulit bangun pagi atau merasa pusing saat terjaga
– Lemas dan mengantuk di siang hari
– Ketergantungan pada kafein untuk tetap aktif
– Mudah marah atau suasana hati berubah-ubah
– Kesulitan fokus dan menurunnya konsentrasi
– Penurunan motivasi dan daya ingat
– Reaksi melambat serta kesulitan mengambil keputusan
– Tidur lebih lama di akhir pekan untuk “membayar” kurang tidur

Jika tanda-tanda tersebut muncul, kemungkinan besar enam jam tidur tidak cukup untuk memulihkan kondisi tubuh dan otak Anda sepenuhnya.

Dampak Serius dari Kurang Tidur

Kekurangan tidur bukan hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga berdampak luas terhadap kesehatan. Penurunan konsentrasi dan melambatnya waktu reaksi meningkatkan risiko kecelakaan.

Studi bahkan memperkirakan sekitar 21 persen kecelakaan kendaraan di Amerika Serikat disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk.

Efek kurang tidur juga bisa bersifat kumulatif. Jika berlangsung terus-menerus, risiko berbagai penyakit kronis meningkat, seperti:

– Penyakit jantung
– Tekanan darah tinggi
– Diabetes tipe 2
– Penyakit ginjal
– Kegemukan
– Stroke
– Depresi

Penelitian menunjukkan, orang yang secara konsisten tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko kematian dini hingga 12 persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
24o
Kurs