Rabu, 12 November 2025

Grab Jatim Telusuri Kasus Penumpang Kehilangan Barang dan Ditinggal di SPBU Surabaya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi seseorang ketika menyetir mobil. Foto: Pixabay

Grab Jawa Timur merespons keluhan Christiana pendengar Radio Suara Surabaya, yang mengalami pengalaman tidak menyenangkan ketika menggunakan layanan taksi online tersebut.

Christiana mengaku memesan Grab dari RSPAL dr. Ramelan menuju Stasiun Wonokromo pada Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 10.55 WIB. Namun di tengah perjalanan, warga Mojokerto tersebut diturunkan di depan SPBU Jalan Margorejo setelah dimintai uang Rp50.000 oleh pengemudi yang tidak diketahui identitasnya.

Tak cuma itu saja, tas milik Christiana yang berisi termos stainless steel, popok bayi, baju bayi, charger, dan data kesehatan anaknya, juga terbawa sopir di dalam mobil.

Merespons hal tersebut, Anthony Suharjono, Regional Head Grab Jawa Timur, menyatakan pihaknya tengah menelusuri laporan yang disampaikan Christiana.

“Saat ini kami memang masih melihat adanya indikasi bahwa adanya perbedaan kendaraan. Penumpang menaiki kendaraan yang berbeda dengan yang dipesan,” terang Anthony ketika on air di Radio Suara Surabaya, Selasa malam.

BACA JUGA: Alasan Isi Bensin, Sopir Taksi Online Turunkan Penumpang Lalu Diduga Kabur Bersama Tas

Anthony menambahkan, mobil yang seharusnya menjemput Christiana sebenarnya masih dalam perjalanan ke lokasi ketika kejadian itu terjadi.

“Driver yang seharusnya akan melayani Ibu Christiana itu masih dalam perjalanan untuk menuju ke titik penjemputan. Sehingga indikasi yang kita lihat adalah dari Ibu Christiana melakukan naik ke mobil yang tidak seharusnya mobil tersebut melakukan penjemputan,” tegas Anthony.

Anthony menambahkan, berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh Christiana, mobil yang muncul di lokasi memiliki warna, plat nomor, dan pengemudi berbeda dari pesanan awal.

Kendaraan yang tercatat di aplikasi adalah Toyota Calya putih, sementara mobil yang menjemput Christiana adalah Toyota Calya hitam dengan identitas pengemudi yang tidak terdata di sistem Grab.

“Kami fokus utama pada kenyamanan dan keamanan penumpang. Dukungan terhadap Ibu Christiana, termasuk bantuan akomodasi dokumen, menjadi prioritas kami,” tambah Anthony.

Anthony menyebut bahwa proses investigasi, yang melibatkan pengumpulan informasi dari penumpang dan mitra Grab, diperkirakan membutuhkan satu hingga beberapa hari.

Mengenai barang-barang yang tertinggal di mobil, pihak Grab akan memberikan pembaruan sesuai hasil penelusuran. Anthony juga menekankan pentingnya verifikasi identitas kendaraan dan pengemudi sebelum naik ke mobil untuk memastikan keselamatan pengguna.

“Kami mengimbau masyarakat, ketika melakukan pemesanan kendaraan secara online agar selalu memastikan kendaraan dan identitas pengemudi itu benar-benar harus sesuai dengan apa yang ada di aplikasi, sebelum masuk ke mobil. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengguna. Kami juga meminta bantuan dari pengguna untuk melakukan verifikasi di lapangan secara langsung,” pesannya.

Sebelumnya, Christiana menceritakan pengalaman buruknya hari ini, Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 10.55 WIB, saat memesan taksi online dari lokasi jemput RSPAL dr. Ramelan Surabaya menuju Stasiun Wonokromo. Di tengah perjalanan, ia diturunkan di depan SPBU Jalan Margorejo setelah dimintai Rp50.000 dengan dalih meminjam.

“(Alasan driver) enggak boleh ada penumpang (saat isi bensin) nanti kena charge (denda). Katanya sudah peraturan, turun lah saya sama anak saya. Untungnya tas isi uang dan surat-surat saya bawa,” ujarnya saat mengudara di Radio Suara Surabaya.

Ditunggu selama 5 menit, mobil tak kunjung keluar. Begitu dilihat, mobil kecil warna hitam dengan sebagian nomor polisi yang diingat korban L 1277 itu sudah tidak ada di dalam SPBU.

“Ada barang 1 tas termos stainless steel, popok bayi, baju bayi, dan charger,” paparnya menjelaskan barang yang terbawa sopir di dalam mobil.

Ia langsung memesan driver online berikutnya, lalu ditolong membuat laporan ke kantor aplikator. Ia sendiri naik kendaraan tadi bertiga, bersama anaknya yang berusia 11 bulan dan 11 tahun.

Christiana berasal dari luar kota, ke RSAL untuk mengantar anaknya berobat dan kemudian berencana pulang naik kereta. “Drivernya pakai masker, tinggi besar,” ujarnya menerangkan ciri-ciri sopir.

Saat menjemput Kristiana, sopir yang dipesan itu sempat menelepon untuk menyampaikan permintaan maaf mobilnya rusak sehingga nomor polisi yang dipakai tidak sesuai dengan yang tertera di aplikasi. “Saya enggak masalah karena pernah juga dan enggak ada apa-apa,” tutupnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs