Selasa, 18 November 2025

Antisipasi Efek Angin Kencang, Pemkot Surabaya Gencarkan Perantingan dan Peremajaan Pohon Tua

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Perantingan Phon oleh DKRTH mencegah pohon tumbang. Foto : Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggencarkan perantingan dan peremajaan pohon tua, mewaspadai efek angin kencang.

Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menjelaskan, ada jadwal rutin untuk perantingan, khususnya di ruas-ruas jalan utama.

Untuk menjamin pekerjaan berjalan optimal dan aman, tim dibagi tujuh rayon, dengan target minimal perantingan 20 pohon per hari di masing-masing area saat cuaca mendukung.

“Pada kasus-kasus khusus di daerah padat, seperti di Wiyung, perantingan bahkan dilakukan pada hari Minggu pagi. Kami bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan penutupan jalur sementara (contra flow) demi menjamin keselamatan petugas dan pengguna jalan,” kata Dedik, Selasa (18/11/2025).

Selain jadwal rutin, masyarakat juga diberikan akses untuk berpartisipasi aktif. Warga bisa mengajukan permohonan perantingan melalui aplikasi Wargaku, termasuk untuk pohon-pohon yang berada di dalam area permukiman.

Kemudian, Pemkot Surabaya juga tengah menjalankan program peremajaan pohon di beberapa ruas jalan.

Program itu krusial karena banyak pohon besar yang telah berusia puluhan tahun seperti pohon asem peninggalan Belanda di Jalan Ahmad Yani, berisiko mengalami keropos di bagian tengah meskipun dari luar tampak sehat.

“Pohon-pohon yang terlalu besar dan berisiko tinggi di tepi jalan raya akan diremajakan dengan jenis pohon yang lebih ideal. Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu lokasi utama peremajaan karena merupakan akses vital dan pintu masuk utama ke kota,” jelasnya.

Dedik menyadari, proses peremajaan itu memerlukan waktu yang lama dan berbeda dengan pembangunan fisik.

“Pohon membutuhkan waktu puluhan tahun untuk tumbuh besar dan kembali menciptakan keteduhan yang kini dinikmati oleh warga,” ucapnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dedik mengimbau seluruh masyarakat agar tidak berteduh atau memarkir kendaraan di bawah pohon besar saat terjadi hujan lebat atau angin kencang.

“Kami mengimbau agar warga menghindari pohon saat cuaca ekstrem. Hal ini demi mencegah bahaya kecelakaan yang diakibatkan oleh pohon tumbang, yang seringkali terjadi karena bagian dalam pohon sudah keropos,” tandasnya. (lta/rid)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 18 November 2025
31o
Kurs