Rabu, 19 November 2025

Jelang Nataru, BI–LPS–OJK Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Ekonomi Jatim

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ibrahim (dua dari kiri) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur saat memaparkan kondisi ekonomi Jatim di Surabaya, pada Selasa (18/11/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II Jatim, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jatim memperkuat sinergi untuk menjaga stabilitas ekonomi Jatim jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ibrahim Kepala KPw BI Jatim mengatakan, sinergi tersebut juga untuk mendorong pemerataan pembangunan di tengah momentum penguatan kebijakan ekonomi nasional dan ekonomi kerakyatan.

“Sebagai upaya untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Jatim,” katanya di Surabaya pada Selasa (18/11/2025).

Ibrahim menyampaikan, ekonomi Jatim pada triwulan III 2025 tumbuh 5,22 persen year on year (yoy), meskipun sedikit termoderasi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 5,23 persen (yoy).

Tetap kuatnya ekonomi Jatim, kata dia, didorong akselerasi kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi dari sisi permintaan.

“Sedangkan dari sisi penawaran, disokong utamanya oleh akselerasi lapangan usaha konstruksi dan pertanian, serta ditopang pula akselerasi lapangan usaha jasa pendidikan dan infokom,” tambahnya.

Sementara untuk inflasi Oktober 2025 tercatat 2,61 peesen (yoy) dalam rentang sasaran nasional 2,5±1 persen (yoy).

“Adapun komoditas emas perhiasan diprakirakan masih menjadi penyebab utama inflasi di Jatim selama tahun 2025,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa tren komoditas pangan sebagai kontributor inflasi saat HBKN Nataru juga perlu diwaspadai, di mana secara historis pada tahun 2019-2024, komoditas pangan seperti telur ayam ras, minyak goreng dan non-pangan seperti angkutan udara menjadi faktor penyebab inflasi Jatim menjelang HBKN Nataru.

“Oleh karena itu, dalam rangka menjaga kestabilan harga dari komoditas pangan KPw BI Jatim bersama Pemerintah Provinsi Jatim akan menyelenggarakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPIΟ), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), dan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TP2ED),” ucapnya.

Langkah itu, kata dia, untuk memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilisasi harga, dan mempercepat digitalisasi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berdaya tahan.

Dalam kesempatan itu, Bambang S. Hidayat Kepala Kantor Perwakilan LPS II menambahkan, bahwa LPS juga akan terus mengawal pelaksanaan kebijakan penjaminan simpanan agar berjalan efektif.

“Juga dalam menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mendukung stabilitas sistem keuangan,” ucapnya.

Seperti diketahui, selain penguatan sinergi antara BI Jatim, LPS, OJK dan Kemenkeu di Provinsi Jatim pada hari ini, serta akan menggelar High Level Meeting, BI Jatim juga berencana menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) untuk menyampaikan kondisi dan outlook perekonomian, serta arah kebijakan BI untuk memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi.(ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 19 November 2025
24o
Kurs