Kamis, 20 November 2025

BPBD Jatim Mencatat 21 Rumah dan 1 SD Rusak Akibat Erupsi Semeru

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Gatot Soebroto Kalaksa BPBD Jatim (tengah) saat ditemui di Jembatan Gladak Perak, Kamis (20/11/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

BPBD Jawa Timur (Jatim) mendata sebanyak 22 bangunan rusak akibat erupsi gunung Semeru pada, Rabu (19/11/2025) kemarin. Rinciannya 21 rumah dan satu sekolah dasar yakni SDN Supiturang II. Selain itu, ada satu mushola yang tertimbun material vulkanik.

Gatot Soebroto Kepala Pelaksana BPBD Jatim mengatakan, fokus penanganan dampak erupsi Gunung Semeru pada hari ini, Kamis (20/11/2025), adalah pembersihan material abu vulkanik.

“Saat ini kita fokus untuk pembersihan material. Teman-teman bekerja sama dengan semua pihak, baik institusi pusat dan daerah,” ujar Gatot saat ditemui di Jembatan Gladak Perak, Kamis (20/11/2025).

Kemudian untuk kebutuhan logistik di pengungsian, BPBD Jatim sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jatim guna menyiapkan keperluan pakaian dan makanan.

“Untuk pencukupan dapur umum sudah disiapkan oleh teman-teman Dinsos dan untuk kebutuhan yang lainnya kayak keperluan pakaian, anak, ini kita siapkan,” katanya.

Sementara itu terkait satu sekolah yang seluruh bangunannya tertimbun material, Gatot menyebut nantinya para siswa akan dipindah ke sekolah lain yang masih bisa melakukan pembelajaran.

“Kita tahu bahwasanya ada satu sekolah yang terendam oleh tumpukan material. Ini masih fokus untuk dipindahkan sementara siswanya bergabung ke sekolah lain yang masih bermanfaat,” katanya.

“Untuk terdata yang yang rusak ada 21 rumah paling parah di Sumbersari tadi dengan satu sekolah SDN Supiturang II,” imbuhnya.

Salah satu wilayah yang mengalami kerusakan parah terjadi di Dusun Gumukmas Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur setelah diterjang awan panas guguran Gunung Semeru pada, Rabu (19/11/2025) kemarin.

Pantauan suarasurabaya.net pada pukul 12.30 WIB, material abu vulkanik meratakan hampir satu Dusun Gumukmas. Bahkan jalan aspal desa tersebut juga rata tertimbun dengan material.

Material vulaknik menumpuk hampir setinggi atap rumah yang mengakibatkan kerusakan di bagian atap, dinding dan pintu depan. Selain itu perkebunan dan hewan ternak warga juga ikut terdampak.

Selain itu, material bebatuan besar yang ikut menimbun di kawasan Supiturang masih mengeluarkan asap dengan suhu masih cukup panas.

Aktivitas warga untuk saat ini mencoba sebisa mungkin menyelamatkan barang-barang mereka yang masih tertinggal di dalam rumah. Dan sebagian warga ingin melihat kondisi supiturang yang luluh lantah.

Sebagai informasi, untuk saat ini tingkat Aktivitas Gunung Semeru masih berada di Level IV atau berstatus awas meskipun pada pukul 19.56 WIB getaran banjir dan erupsi sudah tidak terekam.(wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 20 November 2025
27o
Kurs