Jumat, 21 November 2025

Sunyi Dusun Sumbersari Usai Luluh Lantak Diterjang Erupsi Semeru

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Material pasir erupsi Gunung Semeru masih mengeluarkan asap panas dan menimbun sebuah rumah di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Hawa dingin dan gerimis rintik menyelemuti Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang luluh lantak diterjang erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) kemarin.

Pantauan suarasurabaya.net pada Jumat (21/11/2025) sore pukul 16.30 WIB, tidak ada struktur bangunan yang utuh di Dusun Sumbersari. Semuanya hancur disapu awan panas Semeru. Dusun yang semula tak pernah jadi aliran lahar, kini menjadi sunyi ditinggal penghuninya.

Tak hanya bangunan rumah, di dusun tersebut terdapat SDN II Supiturang yang sudah rata dengan tanah. Hanya terlihat beberapa pohon yang menjulang di antara timbunan material.

Lokasi SDN II Supiturang yang kini rata dengan tanah setelah diterjang material erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Ganasnya awan panas Semeru juga masih tersisa di Dusun Sumbersari, terlihat material pasir dan bebatuan masih mengeluarkan asap dan beraroma belerang hingga Jumat (21/11) petang.

Sumariyah (55 tahun) menjadi saksi detik-detik awan panas Semeru menerjang Dusun Sumbersari. Bunyi nyaring alarm Rabu sore itu menandakan erupsi Semeru. Seluruh warga diminta bergegas segera meninggalkan dusun.

Sebuah bangunan nampak tak utuh dan rusak parah setelah diterjang material erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Awan panas yang semula berukuran sedang, dalam waktu sekejap membesar dan membumbung tinggi ke udara.

“Itu bunyi alarm sirine, semua ngungsi keluar
Jam 3-an (warga) keluar semua. Setelah itu mulai membesar (awan panas guguran). Pertama kecil, lama-lama besar, besar, besar,” ucapnya saat ditemui di pengungsian SMPN 2 Pronojiwo.

Rumah Sumariyah yang terletak di dekat SDN II Supiturang pun hancur diterjang material. Mata sayu wanita 55 itu menyimpan kehilangan mendalam. Ia tak banyak berucap saat menceritakan peristiwa erupsi itu.

Bahkan untuk melihat rumahnya saat ini, Sumariyah tak sanggup. Suara nyaring sirine sore itu masih terngiang di kepalanya, seperti pertanda larangan supaya jangan kembali ke Dusun Sumbersari.

“Habis rumah saya sebelah SD, rata. Cuma ini (baju yang dipakai) satu pakaian saja (yang dibawa). Semua kena, tertutup. gak sampai hati buat balik. Kalau sirine berbunyi gak balik lagi. Kalau dilihat itu dilihat apanya. Lihat rumah (kondisi sekarang) nanti kaget. Rumahnya habis,” pungkasnya.(wld/kir/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 21 November 2025
26o
Kurs