Jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Bondi Beach, Sydney, Australia, bertambah menjadi 16 orang. Selain itu, sedikitnya 40 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (14/12/2025) waktu setempat.
Dalam pernyataan resminya, Kepolisian Negara Bagian New South Wales (NSW) lewat akun resmi di platform X menyebutkan bahwa informasi lebih lanjut akan segera disampaikan kepada publik.
Melansir Anadolu, Senin (15/12/2025), Mal Lanyon Komisaris Kepolisian NSW secara tegas menyatakan bahwa penembakan massal di kawasan wisata populer tersebut dikategorikan sebagai insiden terorisme.
Berdasarkan keterangan resmi kepolisian NSW, salah satu korban tewas diyakini adalah salah satu pelaku penembakan. Sementara terduga pelaku kedua dilaporkan berada dalam kondisi kritis. Sedangkan dari pulukan korban luka, dua di antaranya adalah anggota kepolisian yang mengalami cedera akibat insiden tersebut.
Polisi juga mengungkapkan bahwa sejumlah benda mencurigakan ditemukan di sekitar lokasi kejadian dan saat ini sedang diperiksa oleh petugas khusus. Untuk alasan keamanan, zona steril (exclusion zone) telah diberlakukan di area sekitar Pantai Bondi.
Pihak kepolisian memastikan bahwa area kejadian telah ditetapkan sebagai tempat kejadian perkara (TKP) berskala besar, dan proses penyelidikan intensif tengah dilakukan.
“Sebuah TKP luas telah ditetapkan dan penyelidikan sedang berlangsung. Tidak ada laporan mengenai insiden lain di Sydney yang berkaitan dengan kejadian ini,” demikian pernyataan resmi kepolisian NSW.
Sementara itu, Chris Minns Perdana Menteri NSW, mengatakan bahwa serangan tersebut dirancang untuk menargetkan komunitas Yahudi.
Insiden ini menjadi salah satu penembakan paling mematikan di Australia dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus mengguncang rasa aman publik di salah satu destinasi wisata paling ikonik di Sydney itu. (ant/bil/iss)






