Rabu, 17 Desember 2025

Sore Ini Rupiah Melemah Seiring Sikap Pasar yang Masih Berhati-hati

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi. Kurs rupiah turun. Foto: suarasurabaya.net

Nilai tukar (kurs) Rupiah pada penutupan perdagangan Rabu (17/12/2025) sore, bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.694 per Dollar AS dari sebelumnya Rp16.691 per Dollar AS.

Taufan Dimas Hareva Ekonom dari Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mengatakan, sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati membuat kurs Rupiah melemah.

“Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah tipis di tengah tarik-menarik sentimen global dan domestik. Meskipun data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pelemahan dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan, penguatan rupiah tertahan oleh sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati,” katanya, melansir Antara.

Tercatat, data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menyusut 105 ribu pada Oktober 2025, membalikkan peningkatan 108 ribu pada bulan sebelumnya, sebelum pulih sedikit dengan melonjak 64 ribu pada November 2025.

Secara keseluruhan, NFP turun bersih sebesar 41 ribu selama Oktober-November 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan 25 ribu.

Tingkat pengangguran AS juga disebut mengalami kenaikan menjadi 4,6 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September 2025, melebihi perkiraan konsensus 4,5 persen.

Indikator lain lebih lanjut menunjukkan momentum ekonomi yang melemah, dengan penjualan ritel AS pada Oktober 2025 bergerak stagnan di 0,0 persen month to month (mom), turun dari 0,1 persen mom sebelumnya dan di bawah ekspektasi peningkatan 0,1 persen mom.

Di sisi lain, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate tetap berada di level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 yang berlangsung pada Selasa (16/12/2025) dan Rabu ini.

Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing juga dipertahankan pada level 3,75 persen dan 5,5 persen.

“Ketidakpastian arah kebijakan moneter global serta imbal hasil US Treasury yang tetap tinggi menjaga daya tarik Dollar AS. Sehingga, membatasi penguatan mata uang negara berkembang,” ujar Taufan.

Melihat sentimen domestik, lanjutnya, keputusan BI untuk menahan suku bunga telah sesuai ekspektasi pasar sehingga dampaknya terhadap Rupiah relatif terbatas.

Selain itu, permintaan valuta asing yang meningkat untuk kebutuhan impor dan pembayaran eksternal dianggap memberikan tekanan terhadap Rupiah.

“Kondisi ini membuat rupiah belum mampu mempertahankan penguatan sebelumnya dan akhirnya ditutup melemah secara terbatas,” kata dia.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga bergerak melemah di level Rp16.698 per Dollar AS dari sebelumnya Rp16.693 per Dollar AS.(ant/kir/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 17 Desember 2025
29o
Kurs