
Proses pergeseran kanal frekuensi StarOne wilayah Surabaya ditargetkan selesai akhir September 2007. Target ini berdasarkan persiapan internal yang sudah dilakukan Indosat dan persiapan operator lain.
Jika persiapan tersebut bisa selesai dalam minggu ini, berarti dua minggu sebelum lebaran pergeseran kanal frekuensi juga selesai. Imbasnya, kata ASEP SUHANDI Group Head East Java-Bali Nusra Indosat, gangguan yang terjadi dan dialami pelanggan StarOne selama ini bisa segera teratasi.
Pada suarasurabaya.net, Rabu (05/09), ASEP menjelaskan, pergeseran kanal frekuensi hanya terjadi dengan nomor kepala 031 yakni Surabaya (Gresik, Pasuruan, Mojokerto, Jombang dan Madura) serta kepala 0341 atau Malang.
Selama pergeseran kanal frekuensi, diakui ASEP, penjualan agak seret meski tidak signifikan. Indosat secara terus menerus memberikan pemahaman bahwa pergeseran frekuensi merupakan kebijakan pemerintah untuk menata frekuensi yang ada.
Saat pelaksanaan pergeseran frekuensi, menurut ASEP, tidak seluruh pelanggan StarOne terganggu. Biasanya yang berada di titik-titik yang rapat dan dekat dengan BTS, gangguan sangat terasa. Tapi di luar wilayah itu, pelanggan masih enjoy menggunakan StarOne.
Untuk masalah interkoneksi, ungkap ASEP, bagian kecil dari kendala utama dalam penetrasi pelanggan StarOne. Menyikapi ini, ia melakukan mapping sesuai potensi pasar seperti Kediri, Madiun dan Jember.
Saat ini jumlah BTS StarOne di wilayah Surabaya ada 118 BTS dan Malang 60 BTS, {clip*1}. Sedangkan Mojokerto dan Jombang dalam percobaan. Pencapaian pelanggan sampai saat ini tercatat 230 ribu di wilayah Surabaya dan 69 ribu di Malang.
Sampai akhir 2007, tambah ASEP, jumlah pelanggan total StarOne (Surabaya dan Malang) ditargetkan sekitar 350 ribu pelanggan. (tin)
Teks foto :
– ASEP SUHANDI
Foto : TITIN suarasurabaya.net