Disnakertrans Jatim Sudah Mengirim 300 Pekerja Welder ke Korea Selatan
Jumat, 3 Mei 2024 | 14:41 WIB
Turunnya suku bunga acuan (BI Rate) dari 7,25 persen menjadi 7 persen diyakini menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Benny Siswanto Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Timur mengatakan, mulanya prediksi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan I 2016 adalah 5 persen.
Namun, kata Benny dengan adanya penurunan BI Rate ini pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bisa diantara 5,4 hingga 5,6 persen.
“Transmisi BI Rate ini kan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dua kali penurunan BI Rate disambut positif oleh semua pihak karena dapat menumbuhan ekonomi domestik. Implikasinya di Jawa Timur, pertumbuhan ekonominya di triwulan 1 bisa di atas 5 persen. 5,4 sampai 5,6 persen lah kira-kira,” kata dia, Rabu (24/2/2016) di Surabaya.
Benny berharap penurunan BI Rate ini dapat dijadikan momen yang baik bagi sektor riil Jawa Timur untuk melakukan peningkatan di triwulan I 2016 ini.
“Survei terakhir beberapa industri sudah melakukan perbaikan investasi. Semoga dengan penurunan BI Rate ini sektor riil bisa meningkatkan kapasitasnya,” ujarnya.
Benny juga mengatakan terus mengontrol perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya. Sebab, selama ini memang pihak perbankan cenderung lamban untuk melakukan penurunan suku bunganya ketika BI Rate turun.
“Faktanya memang respon perbankan lebih cepat kalo BI Rate naik. Ini pengalaman mencatat seperti ini. Makanya kami sekarang lagi pantau. Soalnya memang data-data perbankan yang ada di kami itu ada jaraknya. Misal, di bulan Februari ini kami baru punya data perbankan di bulan Desember tahun lalu,” ujar dia.
Namun menurut Benny, secara umum para pimpinan bank akan menuruti perintah BI untuk menurunkan suku bunga kreditnya.
“Mereka akan menurunkan, seberapa besarnya kita akan lihat lagi. Mungkin bulan depan kami bisa jawab,” kata Benny.(dop/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
