Jumat, 18 Juli 2025

Hubungkan Aceh Hingga Papua, Komitmen Layanan Kargo Laut

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ganny Zheng (Direktur), Harry Haryanto (Direktur) dan Faty Khusumo (Direktur) di Public Expose Temas Line. Foto: Humas Temas Line

Kembangkan National Network sebagai langkah strategis, Temas Line buka 7 pelabuhan baru, yaitu Timika, Merauke, Serui, Kumai, Sampit, Malahayati, dan Tual serta tiga layanan rute baru untuk peningkatan frekuensi sepanjang 2016 lalu.

Temas Line fokus pada National Network dengan melakukan pembukaan servis pelabuhan baru di wilayah strategis di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan optimal.

National Network inilah yang sedang dan akan terus dilakukan oleh perseroan sebagai bentuk kontribusi untuk mewujudkan lebih banyak variasi konektivitas yang tanpa batas dan frekuensi yang tinggi bagi transportasi kargo laut Indonesia.

Selain itu, Temas Line juga terus melakukan pembukaan rute pelayaran. Tercatat sampai dengan Maret 2017, telah dibuka 32 pelabuhan, dengan pengembangan rute Pendulum Service, yaitu Service S4 dan Service A3.

Service S4 yang memiliki rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung-Palu-Makassar, dilayani empat buah kapal, dan Service A3 yang memiliki rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon, akan dilayani oleh tiga buah kapal mulai di akhir kuartal pertama 2017.

Untuk menjangkau wilayah Papua, Temas Line juga telah menjadikan Ambon sebagai pelabuhan hub, sehingga distribusi barang-barang ke Papua semakin lancar.

“Dengan konektivitas yang semakin kuat dan terintegrasi, serta lead time yang relatif kecil sehingga waktu pendistribusian barang-barang akan semakin singkat. Ini sesuai dengan misi kami dalam menyediakan jasa pelayaran di Indonesia yang inovatif, kompetitif dan andal, serta senantiasa memberikan pelayanan yang profesional kepada pelanggan, sehingga memberikan keuntungan optimal bagi stakeholder,” kata Faty Khusumo Managing Director Temas Line.

Dalam mendukung langkah ekspansi perseroan pada tahun ini, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$10 juta pada 2017.

Dari sisi kinerja, Temas Line berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp231 miliar, atau turun 27%. Penurunan harga rata-rata uang tambang dan peningkatan beban jasa dan beban usaha menjadi faktor penurunan profitabilitas tersebut.

Secara umum, industri pelayaran sedang mengalami tantangan yang cukup berat. Namun demikian, emiten masih tetap yakin dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia yang dipacu oleh pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang secara luas menjangkau hingga ke pelosok daerah.

“Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik pada tahun ini, kami optimistis dapat mempertahankan kinerja secara positif dengan memasang target laba bersih sebesar Rp200 miliar pada 2017,” ujar Harry Haryanto Direktur Temas Line.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02%, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Maluku dan Papua tercatat sebesar 13%.

Temas Line seperti dilansir dalam siaran persnya Selasa (18/4/2017) untuk suarasurabaya.net, melihat bahwa proyek-proyek pengembangan infrastruktur secara luas dan ditambah dengan populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, tentu saja memerlukan jalur pendistribusian barang yang menyeluruh, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang dihubungkan oleh lautan.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 18 Juli 2025
26o
Kurs