Selasa, 30 April 2024

Pemkot Modernisasi Sentra Kuliner di Beberapa Titik Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Salah satu Sentra Wisata Kuliner di Surabaya. Foto: Istimewa.

Pemerintah Kota Surabaya terus membenahi Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang ada di beberapa titik. Pembenahan itu mulai dari penerapan single cashier, pembenahan bangunan, hingga pelatihan para pedagang oleh chef profesional.

Widodo Suryantoro Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Surabaya mengatakan, hingga saat ini sudah ada dua SWK yang menerapkan sistem single cashier, yaitu di Covention Hall (CH) Jalan Arif Rahman Hakim dan di Dharmawangsa.

“Dua SWK itu sudah dimulai menerapkan sistem pembayaran single cashier atau kasir tunggal,” kata Widodo, Rabu (11/9/2019).

Menurut Widodo, dengan sistem pembayaran single cashier ini, maka manajemen para pedagang dapat terbukukan. Baik itu manajemen keuangan maupun produk-produk kuliner yang mereka sajikan.

“Dengan begitu maka bisa diketahui jenis makanan atau minuman apa saja yang disukai pembeli atau konsumennya,” kata Widodo.

Melalui sistem pembayaran kasir tunggal itu, maka bisa diketahui seberapa besar omset SWK. Baik omset harian, mingguan, atau bulanan yang didapat oleh masing-masing pedagang.

“Kalau menggunakan single cashier maka ada print outnya dari daftar pesanan yang kita sodorkan, misalkan makanan atau minuman ini sangat laris. Dari situ kita bisa lakukan evaluasi,” terangnya.

Terkait mekanisme alur transaksi, dia menjelaskan, pembeli memesan salah satu menu di pedagang, kemudian mendapat nota rangkap untuk bertransaksi di kasir. Selanjutnya, pembeli mendapat nota baru di kasir. Nah, nota baru ini sebagai bukti pembeli telah menyelesaikan transaksi. Sementara nota dari pedagang akan distempel oleh petugas kasir.

Penerapan kasir tunggal ini, menurut Widodo, menguntungkan para pedagang. Sebab pemkot membantu manajemen pembukuan, baik data pendapatan, hingga promosi. pemkot memastikan, penghasilan pedagang yang terekam selama satu hari akan langsung diberikan kepada pedagang. Melalui sistem pembayaran kasir tunggal ini kami diharapkan pengelolaan SWK di Surabaya terkesan modern dan manajemen para pedagang bisa tertata lebih baik.

Dalam penerapan sistem single cashier, pemkot punya kriteria khusus. Yakni, SWK yang nilai omsetnya sudah masuk kategori tinggi dan ramai pengunjung. Menurut Widodo, setidaknya ada 24 dari total 44 SWK di Surabaya yang siap diterapkan sistem kasir tunggal.

Lantas bagaimana dengan SWK yang belum memenuhi kriteria tersebut? Widodo menyatakan, bahwa pemkot akan terus memberikan pendampingan. Salah satunya dengan cara bersinergi dengan sejumlah hotel guna mendatangkan chef untuk memberikan pelatihan kepada para pedagang.

“Fokus pelatihan tersebut menyasar cita rasa dan tampilan makanan agar lebih menarik,” tegasnya.

Pemkot Surabaya juga memberikan pelatihan manajemen pembukuan keuangan kepada para pedagang. Mereka diajarkan bagaimana memisahkan antara manajemen usaha dengan rumah tangga, karena selama ini para pedagang kebanyakan mencampur keuangan usaha dengan rumah tangga, sehingga mulai saat ini haru dipisahkan.

“Kami juga terus berupaya memperbaiki bangunan-bangunan SWK supaya lebih aman dan nyaman,” katanya. (bid/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs