Kamis, 28 Maret 2024

Panic Buying, Justru Menyusahkan Masyarakat Tak Mampu

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Dono Widiatmoko Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bidang globalisasi kesehatan. Foto: Dok/Faiz suarasurabaya.net

Dono Widiatmoko Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bidang globalisasi kesehatan mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membeli barang secara berlebihan (Panic Buying). Kata Dono, hal ini terkait dengan kesediaan barang dan soal keadilan (fairness).

“Tidak perlu beli barang berlebihan. Ini masalah ketersediaan sih dan Fairness,” ujar Dono di kantor IAKMI, jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Menurut Dono, yang menumpuk barang hanya orang-orang yang mampu, sementara yang lainnya tidak mampu, sehingga menjadi tidak adil (fair)

“Maksud saya yang bisa menumpuk barang saya lihat kemarin hanya orang-orang yang bisa membeli. Kalau kebanyakan dari kita yang tidak bisa membeli hari ini, belum punya duit, adanya besok, besok sudah nggak ada barangnya, nggak fair dong,” jelasnya.

Jadi, kata dia, sebagai bagian rakyat Indonesia, semua harus bersatu bahwa semua menghadapi penyebaran virus corona ini secara bersama sama.

“Tidak boleh satu orang mampu menumpuk barang sementara orang lain tidak punya akses. Kalau terjadi kekurangan suplai makanan, maka (situasinya) akan lebih parah,” tegas Dono.

Sementara Ede Surya Darmawan Ketua Umum IAKMI mengharapkan peran tokoh-tokoh masyarakat penting untuk mengingatkan agar tidak melakukan panic buying.

“Kita harapkan tokoh-tokoh masyarakat bisa memberi pengertian agar tidak melakukan panic buying,” kata Ede.(faz/iss/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
26o
Kurs