Rabu, 6 November 2024

Pelaku Bisnis Butuh Rencana Matang untuk Bertahan Saat Covid-19

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi.

Pelaksanaan PSBB di pandemi Covid-19, berdampak pelaku bisnis hadapi situasi sulit. Dosen Kewirausahaan STIE Perbanas ingatkan pentingnya rencana matang agar bertahan.

Putri Wulanditya, S.E., M.Ak., CPSAK., Dosen Kewirausahaan STIE Perbanas Surabaya, mengatakan kondisi pandemi Covid-19 ini bukan perkara mudah dihadapi para pelaku bisnis. Dibutuhkan beberapa rencana matang agar bisnis tetap bertahan dan survive.

Menurut Putri, jika ditinjau dari pelaku bisnis yang masih punya banyak simpanan uang, rehat sementara mungkin bisa jadi solusi terbaik saat pandemi Covid-19. Namun, seberapa lamakah simpanan itu cukup, ini juga perlu diperhatikan.

“Apalagi pelaku bisnis yang memiliki karyawan. Mereka butuh penghasilan untuk keluarga dan di bulan Ramadan ini jelang Hari Raya Idul Fitri, karyawan juga menunggu gaji ke-13 atau identik dengan tunjangan hari raya (THR),” terang Putri Wulanditya.

Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Putri pelaku bisnis perlu menentukan langkah strategis. Pelaku bisnis bisa memulai untuk mengidentifikasi kondisi usaha selama masa pandemi Covid-19 dan keterbatasan yang dialami.

Pelaku bisnis dapat melakukan survei sederhana melalui whatsapp terhadap para pelanggan (customer) tentang kebutuhan mereka saat ini. Survei bisa sekaligus menjaring beberapa opini tentang sistem usaha yang tepat bagi bisnis yang sedang kita jalankan.

“Jika apa yang kita jual tidak sedang dibutuhkan atau bisnis benar-benar tidak bisa dioperasionalkan, maka saatnya memutar haluan sedikit tetapi usaha tetap survive, dan memberikan keuntungan,” tegas Putri.

Kemudian, untuk menghindari stress sendiri, tambah Putri pelaku bisnis memberdayakan anggota keluarga dan para karyawan. Saat work from home (WFH) atau business from home (BFH), pelaku bisnis memiliki banyak waktu untuk berinteraksi bersama keluarga atau menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan.

Diskusikan agar usaha tetap survive tetapi juga memperoleh win-win solution. Mereka pasti senang karena ikut dilibatkan dalam tanggung jawab demi keberlangsungan usaha. “Pilihlah dua atau tiga alternatif terbaik sebagai plan A dan plan B. Jika plan A belum berhasil, maka bisa menjalankan plan B dan seterusnya,” tambah Putri.

Disamping itu, lanjut Putri layanan jemput bola bisa dijadikan strategi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha saat ini. Menurut Putri, sistem pemasaran langsung yang menyentuh kebutuhan customer dan delivery order yang dikirim sampai ke rumah menjadi bisnis yang laris ketika pandemi Covid-19 ini berlangsung.

“Seorang wirausaha atau enterpreneur memang dituntut untuk tetap smart, inovatif, dan kreati, dengan memaksimalkan ketersediaan teknologi dan komunikasi. Hal itu juga bagian dari upaya untuk tetap survive dalam menjalankan bisnis,” tambah Putri.

Jika pelaku bisnis tidak terbiasa atau kurang update, kata Putri mau tidak mau harus belajar jika tidak ingin usahanya berakhir begitu saja.

Pentingnya mindset positif dari setiap pelaku usaha, menjadi bagian penting dan jangan biarkan diri sendiri menjadi lemah, sehingga berdampak pada bisnis yang dijalankan. Kemudian pikirkan nasib keluarga dan karyawan yang membantu selama ini. Tetap berusaha dan berdoa untuk memperoleh jalan yang terbaik.

“Semua orang yang memiliki bisnis pasti memiliki problem dan kendala yang sama. Namun, yang membedakan hanya spirit untuk optimis tetap survive di masa sulit yang tidak semua orang punya. Yakinlah bahwa musibah ini akan segera berakhir,” pungkas Putri, Sabtu (9/5/2020).(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 6 November 2024
37o
Kurs