Sabtu, 20 April 2024

BKSP DPD RI Bertemu dengan Dubes Arab Saudi Bahas Ekonomi, Haji dan Pendidikan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Kemenag Sebut Belum Ada Pembukaan Jemaah Haji dari Luar Saudi

Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menilai Arab Saudi merupakan mitra penting Indonesia. Kedua negara ini memiliki hubungan baik dan sudah berjalan dalam jangka waktu yang sangat lama.

“Arab Saudi mitra penting dan punya kedekatan khusus dengan masyarakat Indonesia. Karena itu DPD RI berharap itu bisa menjadi modal untuk kerja sama yang lebih luas,” ujar Gusti Farid Hasan Aman Ketua BKSP saat bertemu dengan Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia secara daring, Kamis (17/6/2021).

Sementara itu, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi dalam pertemuan tersebut memaparkan bahwa hubungan kedua negara semakin baik, khususnya pasca kunjungan kedua kepala Negara.

“Arab Saudi juga ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN),” tuturnya.

Menurut Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan juga semakin intensif dan akan segera dilakukan expo perdagangan kedua negara.

“Dalam perjanjian sosial budaya, kedua negara juga terus mengembangkan hubungan people to people yang berbasis pada semangat perdamaian, toleransi dan kemanusiaan,” paparnya.

Para anggota BKSP DPD RI memanfaatkan kesempatan Rapat Kerja ini untuk menanyakan beberapa hal seputar ibadah haji. Sekadar diketahui, Arab Saudi belum membuka haji bagi jamaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Para senator mengajukan permohonan agar dicari jalan tengah mengingat banyak sekali rakyat Indonesia yang sangat ingin berhaji dan berumrah. Jalan tengah yang dimaksud misalnya memberlakukan screening dan tindakan pencegahan melalui swab test dan kesamaan pemahaman dalam hal vaksin.

Ali Ridho anggota DPD RI asal Provinsi Banten mengatakan jamaah haji Indonesia telah dua kali tidak bisa berangkat disebabkan oleh pandemi yang belum usai.

Hal ini mengakibatkan antrian jamaah haji yang semakin panjang dan lama serta beberapa daerah bahkan antriannya bisa lebih dari 40 tahun.

“DPD RI berupaya mengakomodasi aspirasi masyarakat dan menyampaikan secara langsung pada Yang Mulia Dubes Arab Saudi. Harapannya ada solusi yang baik bagi kedua belah pihak,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi mengatakan bahwa pihaknya memahami keinginan masyarakat Indonesia dan soal ini akan menjadi masukan dan pertimbangan pemerintah Arab Saudi ke depan.

Dalam hal industri syariah kedua pihak juga sepakat untuk menjalin kerja sama yang lebih intensif. Pasalnya potensi bisnis syariah dalam berbagai bidang sangat besar.

Untuk Indonesia sendiri industri syariah berkembang sebesar 20 persen year on year pada tahun 2020.

Peluang yang sangat besar dalam industri syariah bagi kedua negara mencakup industri keuangan, pariwisata, makanan dan minuman. Untuk itu kedua negara perlu membicarakan hal ini lebih lanjut untuk menggali potensi dan menetaplam standar bersama.

Terakhir dalam bidang pendidikan, Arab Saudi terbuka bukan hanya dalam pendidikan keagamaan tetapi juga dalam pendidikan secara umum seperti kedokteran, arsitektur dan sebagainya. Peluang beasiswa juga terbuka di Arab Saudi. Para senator DPD RI melihat kesempatan ini untuk memberdayakan putra daerah agar bisa belajar di Arab Saudi.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
31o
Kurs