Sabtu, 27 April 2024

Apkrindo Jatim: Omzet Kafe dan Restoran Turun 80 Persen Jika Ramadhan Masih PPKM

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya keliling Kota Surabaya untuk meninjau warung-warung yang masih buka lebih dari jam 8 malam saat PPKM Darurat, Sabtu (3/7/2021). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tjahjono Haryono Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur mengatakan, jika PPKM tetap berlangsung selama ramadhan, pengaruhnya akan sangat besar. Bahkan omzet kafe dan restoran bisa turun sampai 80 persen.

“Kalau dulu tahun 2020 kita ingat PSBB, penjualan hanya melalui daring. Banyak outlet atau cabang ditutup, sampai akhirnya mengurangi karyawan. Bahkan ada yang harus tetap memberikan THR karena mendekati Idul Fitri, meskipun omzet drop 80 persen,” kata Tjahjono pada Radio Suara Surabaya, Selasa (8/3/2022) pagi.

Jika PPKM masih diberlakukan, jumlah pengunjung kafe dan restauran sangat terpengaruh karena adanya pembatasan kapasitas.

“Apalagi kalau PPKM level tiga traffic-nya jelas sangat terpengaruh, khususnya kalau kita berbicara di mal sempat ada kebijakan saat itu anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh masuk ke sana,” jelasnya.

Selama pandemi Covid-19, mulai Maret 2020, Tjahjono menyebutkan Apkrindo Jatim selalu berkomunikasi dengan Satgas Covid tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi tentang pelaksanaan protokol kesehatan di masing-masing kafe dan restauran. Monitoring penerapan protokol kesehatan pada seluruh anggota Apkrindo juga selalu dilakukan secara ketat dan reguler melalui grup WhatsApp.

“Kebetulan dari sekitar 200 pengusaha kafe dan restoran yang tergabung sebagai anggota asosiasi, kita juga punya grup WhatsApp. Jadi kemarin waktu PPKM level 2, informasi dan prosedur sudah kami sampaikan ke anggota supaya bisa diikuti dengan baik , dan kita pantau terus secara reguler,” jelasnya.

Jika pada akhirnya PPKM di Kota Surabaya dicabut menjelang ramadhan, pihak Apkrindo mengaku sudah siap untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19.

Sementara itu di hari yang sama, Armudji Wakil Wali Kota Surabaya menilai warga Surabaya sudah siap kalau PPKM dicabut.

“Pengusaha-pengusaha ini kan sudah lama tertidur. Kapan lagi kalau tidak dimulai sekarang. Makanya ada di level berapa ya pengusaha tetap jalan saja,” ujarnya.(bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs