Selasa, 30 April 2024

Ketegangan Ukraina Picu Kenaikan 4,7 Dolar AS Harga Emas

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
ilustrasi-emas-batangan Ilustrasi emas. Foto: dok/suarasurabaya.net

Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan inflasi AS dan peningkatan ketegangan Rusia dengan Ukraina akan mengangkat permintaan untuk logam safe-haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, naik 4,7 dolar AS atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 1.842,10 dolar AS per ounce.

Emas berjangka memperpanjang kenaikannya untuk sesi keenam berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak November dan melonjak sekitar 3,0 persen untuk minggu ini.

Sehari sebelumnya, Kamis (10/2/2022), emas berjangka terdongkrak 80 sen atau kurang dari 0,1 persen menjadi 1.837,40 dolar AS setelah bertambah 8,70 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.836,60 dolar AS pada Rabu (9/2/2022).

Sementara pada Selasa (8/2/2022) emas naik 6,10 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.827,90 dolar AS.

Serangan Rusia di Ukraina bisa dimulai kapan saja. Ada kemungkinan, serangan dimulai dari udara, demikian kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, Jumat (11/2/2022).

“Emas melihat beberapa arus masuk safe-haven karena kami mendapat risiko geopolitik di luar sana dan kekhawatiran tentang dampak suku bunga yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan global,” kata Chris Gaffney presiden pasar dunia di TIAA Bank.

Meningkatnya inflasi telah membuat emas menjadi lindung nilai jika bank sentral tidak dapat menahan inflasi. Demikian menurut analis pasar sebagaimana dikutip Antara.

James Bullard Presiden Federal Reserve Bank St Louis pada Kamis (10/2/2022) kemarin mengatakan, dia ingin persentase poin penuh kenaikan suku bunga selama tiga pertemuan kebijakan berikutnya. Pernyataannya juga mendukung emas.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang melonjak dan sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.

Ketegangan Ukraina yang meningkat mempercepat aksi jual di Wall Street. Ekuitas AS telah menurun di sesi sebelumnya setelah data menunjukkan kenaikan tahunan terbesar dalam harga konsumen dalam 40 tahun, meningkatkan tekanan pada Fed untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

Dana Fed berjangka memperkirakan kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan kebijakan bulan depan.

“Emas mulai mendapatkan alurnya kembali, beberapa investor mencari perlindungan terhadap siklus pengetatan Fed yang terlalu agresif yang dapat mengancam pertumbuhan,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

“Emas bisa reli di atas level 1.900 dolar AS jika pergerakan pasukan (Rusia) terjadi.”

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 15,3 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 23,369 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 23,8 dolar AS atau 2,28 persen, menjadi ditutup pada 1.018,7 dolar AS per ounce.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version