Sabtu, 27 April 2024

Penawaran Umum Perdana Saham OneMed Berhasil Meraup Rp828 Miliar 

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pencatatan Perdana Saham OneMed. Foto: OneMed

PT Jayamas Medica Industri Tbk (JMI) atau OneMed resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/11/2022).

Dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) 2-4 November 2022, OneMed melepas sejumlah 4.058.850.000 saham kepada publik. Besaran saham yang ditawarkan tersebut setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham (IPO).

Leonard Hartanto Direktur Operasi OneMed mengatakan, selama masa penawaran umum itu OneMed mendapatkan minat positif dari para investor.

“Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sejumlah Rp828,005 milliar,” ungkap Leonard dalam keterangan resminya.

Perusahaan di bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, serta alat kesehatan rumah tangga lainnya ini memakai kode saham OMED dalam perdagangan sahamnya.

Dalam IPO ini, OneMed menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters) serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasihat keuangan (financial advisor). OneMed telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 31 Oktober 2022.

Leonard juga menyampaikan, IPO ini merupakan corporate action untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. Dengan begitu, target OneMed untuk menjadikan produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia yang dapat bersaing dengan produk dari luar di kancah internasional dapat terealisasi dengan baik.

OneMed akan menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis serta menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global.

“Kami mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten dan tingkat keahlian, kemitraan dan aliansi serta peluang akuisisi,” ungkap Leonard.

Selain itu, menurut Leonard, tujuan OneMed melakukan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas OneMed agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

OneMed akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19 persen digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Kedua, sebesar 22,87 persen akan diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Ketiga, sebesar 4,94 persen diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Per 31 Mei 2022, OneMed mencatat penjualan bersih sebesar Rp666,68 miliar dengan laba tahun berjalan mencapai Rp88,92 miliar. Sebagai salah satu pemimpin pasar alat kesehatan di Indonesia dengan portofolio produk yang beragam, OneMed memiliki total aset sebesar Rp1,44 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp1,08 triliun per 31 Mei 2022.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs