Minggu, 26 Mei 2024

Jokowi Ingatkan Semua Pihak Hati-hati Setelah Kolapsnya Silicon Valley Bank

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI saat memberikan keterangan pers usai membuka Business Matching Produk Dalam Negeri, 15 Maret 2023. Foto: tangkapan layar YouTube Biro Pers Setpres

Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati dengan kegentingan ekonomi global setelah kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat, yang kemudian disusul ditutupnya Signature Bank.

“Kita tahu baru sehari dua hari lalu hal-hal yang tidak terduga muncul. Ada kebangkrutan bank di Amerika, Silicon Valley Bank, semua ngeri begitu ada satu bank yang bangkrut, dua hari muncul lagi bank berikutnya yang kolaps Signature Bank,” kata Jokowi dalam Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Jokowi mengatakan bahwa kebangkrutan bank yang banyak mendanai perusahaan start up itu kemudian menjadi perhatian negara-negara dunia. Kebangkrutan bank tersebut, kata Jokowi, menimbulkan kengerian di pasar keuangan dunia.

“Semua negara sekarang menunggu efek domino akan ke mana,” kata dia, melansir Antara.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan, Indonesia harus tetap berhati-hati, termasuk dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar tidak tergantung dengan produk dan pihak asing.

Kepala Negara menyinggung pendapatan negara dalam APBN berasal dari pajak rakyat, deviden BUMN, royalti pertambangan, dan sumber lainnya dalam penerimaan bukan pajak. Dana dari APBN yang terkumpul tersebut, kata Jokowi, tidak tepat jika banyak yang dibelanjakan untuk produk impor.

“Kemudian kita belikan produk impor. Kemudian kita belikan produk buatan luar negeri. Bener? Bener? Inilah yang selalu saya ingatkan,” kata Presiden Jokowi.

Kebangkrutan SVB merupakan kegagalan bank terbesar di AS setelah krisis pada 2008 yang disebabkan kejatuhan Lehman Brothers akibat kredit macet perusahaan properti dan real estate.

Regulator Perbankan AS di California telah menutup SVB untuk melindungi simpanan nasabah dalam kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan AS. Krisis modal di SVB juga disebut telah menekan saham bank-bank secara global.

Setelah SVB ditutup, regulator di AS juga menutup Signature Bank karena ketakutan kegagalan sistemik yang serupa dengan SVB. Siganture Bank telah menjadi sumber pendanaan yang populer bagi perusahaan mata uang kripto.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Kurs
Exit mobile version