Senin, 20 Mei 2024

BI Perkirakan Ekonomi RI Triwulan II-2024 Tumbuh di Atas 5 persen

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (tengah) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Antara

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 akan lebih tinggi dari 5 persen.

“Kami meyakini bahwa di triwulan II ini juga akan lebih tinggi dari 5 persen, dan itu didukung juga dari konsumsi rumah tangga, khususnya berkaitan dengan pengeluaran masyarakat ini selama Ramadhan dan Idul Fitri,” kata dia dalam Taklimat Media dengan topik “Perkembangan Ekonomi Terkini” kata Perry dilansir Antara, Rabu (8/5/2024).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2024 akan menyokong keberlanjutan dari pembangunan infrastruktur pemerintah yang berkaitan dengan proyek-proyek strategis nasional maupun swasta.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 yang mencapai 5,11 persen sedikit lebih tinggi dari perkiraan BI sebesar 5,08 persen.

Sementara, dari segi besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.

Kemudian, secara sektoral, penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian. Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB.

Lalu melihat dari segi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang masing-masing memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB sebesar 54,93 persen dan 29,31 persen.

“Itulah bahwa pertumbuhan ekonomi di triwulan I lebih baik yang kita perkirakan, dan tentu saja itu akan mendukung pertumbuhan ekonomi di triwulan II lebih tinggi dari 5 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan dan lebih tinggi dari 5 persen, kami memperkirakan bahwa saham juga nanti akan terjadi inflow karena prospeknya juga akan lebih baik,” ucap Perry. (ant/sya/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version