KPPU Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Surabaya Masih Stabil Meski Ada Harga di Atas HET
Sabtu, 17 Februari 2024 | 12:43 WIB
Kanwil IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali mengintensifkan pengawasan persaingan usaha dan kemitraan yang sehat, setelah Lebaran Idulfitri 2024.
Dendy R. Sutrisno Kepala Kanwil IV KPPU mengatakan, pengawasan secara intensif itu penting untuk meningkatkan awareness.
“Untuk mengimplementasikan kemitraan yang sehat dan berkelanjutan guna mempercepat transformasi pelaku usaha mikro dan kecil menuju ke level yang lebih tinggi,” katanya di Kantor Kanwil IV KPPU, Surabaya, Selasa (16/4/2024).
Beberapa pengawasan yang sudah dilakukan oleh KPPU, kata dia, yakni terkait bahan pangan. Berdasarkan hasil pantauan, sejak awal puasa hingga saat ini, ada kenaikan di beberapa komoditas, namun di sisi pasokan dan ketersediaan relatif terkendali.
Ia membeberkan, dalam pantauan yang dilakukan Kanwil IV di Pasar Tambakrejo, Selasa (16/4/2024), jika dibandingkan dengan posisi harga di tanggal Senin (1/4/2024), terpantau beberapa bahan pangan mengalami sedikit peningkatan harga. Misalnya harga beras premium dari Rp. 14.953/kg menjadi Rp. 15.500/kg, daging ayam dari Rp. 35.709/kg menjadi Rp. 38.000/kg. telur ayam dari Rp. 27.618/kg menjadi Rp. 28.000/kg.
Di sisi lain, juga terdapat bahan pangan yang terpantau mengalami penurunan harga misalnya beras medium dari Rp. 11.658/kg menjadi Rp. 10.500/kg, gula pasir dari Rp. 16.909/kg menjadi Rp. 16.500/kg.
“Dengan relatif terjaganya harga bahan pangan di Jatim selama periode Lebaran Idulfitri, saya mengajak stakeholder untuk terus bersama-sama melakukan upaya stabilisasi harga dan melakukan persiapan, yang tidak hanya jelang hari besar keagamaan saja, tetapi sepanjang tahun,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Rhido Jusmadi anggota KPPU RI menambahkan, bahwa saat ini, KPPU tengah mencanangkan 1 juta penyuluh kemitraan dalam 5 tahun ke depan.
“Sehingga saat ini, tengah disusun program kerjasama KPPU dengan Perguruan Tinggi dan organisasi kemasyarakatan untuk mewujudkan program yang diharapkan dapat memperkuat kemitraan,” ucapnya.
Upaya itu perlu, kata dia, karena selain pengawasan harus dilakukan KPPU di ujung seperti penegakan hukum, juga harus dilakukan di hulu dengan melatih pelaku kemitraan.
“Mari menyikapi tantangan dunia usaha, baik nasional maupun internasional dengan menjaga iklim persaingan usaha dan kemitraan usaha yang sehat,” pungkasnya. (ris/ike/ipg)
