Rabu, 6 Agustus 2025

Berbekal Satu Juta Rute, Pos Indonesia Siap Jadi Backbone Industri Kurir Nasional

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Prasabri Pesti Direktur Business Development & Portfolio Management Pos Indonesia memberikan keterangan di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Foto: istimewa

PT Pos Indonesia memperkuat posisinya sebagai tulang punggung (backbone) layanan pos dan logistik nasional melalui model bisnis wholesale dengan penyelenggara pos dan kurir lainnya.

Strategi itu diterapkan untuk mendorong transformasi digital, efisiensi operasional dan pemerataan layanan logistik nasional hingga ke pelosok Indonesia.

Prasabri Pesti Direktur Business Development & Portfolio Management Pos Indonesia mengatakan, strategi Pos Indonesia memperkuat posisinya sebagai backbone layanan pos dan logistik nasional merupakan bentuk dan dukungan strategis perusahaan terhadap Permen Komunikasi dan Digital Nomor 8 Tahun 2025, yang mendorong transformasi digital, efisiensi operasional, serta pemerataan layanan logistik hingga ke pelosok Indonesia.

“Kapasitas terpasang Pos Indonesia sangat besar mencakup rute angkutan primer-sekunder-tersier, warehouse, fulfillment center, serta armada last mile di seluruh wilayah Indonesia. Kami memiliki lebih dari 1 juta rute wara-wiri di seluruh Indonesia. Angkutan backbone darat kapasitas besar berjalan harian dari Aceh hingga Mataram, ditambah space besar di palka kapal Pelni milik PosIND yang berlayar setiap hari,” ujarnya di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Menurut Prasabri, Pos Indonesia menjalankan strategi sebagai backbone untuk mendukung lima prioritas utama Layanan Pos Komersial berupa perluasan jangkauan layanan, peningkatan perlindungan konsumen, pemanfaatan infrastruktur bersama, sistem monitoring transparan, dan transformasi menuju logistik ramah lingkungan, sesuai aturan yang berlaku.

“Pos Indonesia menjawab tantangan tersebut dengan model bisnis wholesale melalui sinergi aset, armada, dan teknologi yang dimiliki dengan berbagai mitra kurir dan logistik nasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prasabri memaparkan okupansi alat produksi terpasang milik PosIND saat ini masih lapang, membuka peluang besar untuk kemitraan wholesale bersama pelaku industri lainnya.

“Kami siapkan kolaborasi wholesale dengan pemain kurir dan logistik lainnya. Mari tumbuh bersama,” tambahnya.

Dalam menjalankan sinergi wholesale, sambung Prasabri, Pos Indonesia menjalankan tiga pilar utama, yakni optimalisasi interkoneksi berupa penyediaan layanan end-to-end, termasuk pemanfaatan Collecting Processing Transportation Distribution (CPTD) secara parsial maupun menyeluruh.

Pilar kedua, memanfaatkan aset dan armada yang dimiliki Pos Indonesia meliputi transportasi darat, laut, udara, serta pemanfaatan warehouse dan hub di seluruh Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia memiliki 1.200 lebih armada roda empat dan lebih dari 13.000 armada sepeda motor.

Pilar terakhir, dengan optimalisasi teknologi bersama berupa penyediaan platform digital POSIND sebagai layanan bersama untuk efisiensi dan interoperablitas.

Melalui infrastruktur dan jaringan yang sudah mumpuni ini serta dukungan regulasi yang progresif, Pos Indonesia yakin dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekosistem logistik nasional yang inklusif, efisien dan berkelanjutan.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 6 Agustus 2025
30o
Kurs