Selasa, 1 Juli 2025

IHSG Ditutup Menguat Seiring Kesepakatan AS dan Mitra Dagang

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Rabu (26/4/2023). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat, pada Senin (30/6/2025) sore, seiring optimisme kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang.

IHSG ditutup menguat 30,28 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.927,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,07 poin atau 0,27 persen ke posisi 772,65.

“IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, di topang harapan kesepakatan dagang dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendukung prospek pemangkasan suku bunga The Fed,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas saat dilansir dari Antara.

Dari mancanegara, AS dan China mencapai konsensus untuk mengklarifikasi aspek-aspek utama kerangka kerja perdagangan mereka.

Berdasarkan perjanjian itu, China akan menyederhanakan persetujuan untuk aplikasi ekspor barang-barang yang dikendalikan, sementara AS akan mencabut beberapa tindakan pembatasan.

Donald Trump Presiden AS mengisyaratkan kemungkinan fleksibilitas menjelang batas waktu tarif pada 9 Juli 2025.

Meski demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati karena pesan yang beragam dari pemerintah terus menciptakan ketidakpastian mengenai negara mana yang hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan dan negosiasi mana yang masih terhenti.

Sementara itu, Data PDB AS pada kuartal I mengalami kontraksi 0,5 kuartal on kuartal (qoq) sehingga mencerminkan penurunan daya beli konsumen, tentunya mendorong ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga.

Dari China, Biro Statistik China mengungkapkan indeks manufaktur China, meskipun masih di zona kontraksi namun meningkat menjadi 49,7 pada bulan Juni 2025 dari sebelumnya 49,5 pada bulan Mei.

Peningkatan itu, dukungan kebijakan berkelanjutan dari pemerintahan China untuk meningkatkan permintaan domestik, sehingga memberikan harapan akan ada stimulus yang diberikan pemerintah China.

Sebelumnya, Li Qiang Perdana Menteri China menyuarakan optimisme tentang prospek negara tersebut, menekankan rencana untuk mengubah China menjadi pusat konsumsi berukuran besar untuk mendukung basis manufakturnya.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 3,31 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang naik masing- masing sebesar 2,31 persen dan 1,19 persen.

Sedangkan, dua sektor melemah yaitu sektor keuangan yang turun sebesar 0,41 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang turun sebesar 0,30 persen dan 0,41 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BTPN, KRYA, MTLA, JAYA dan BBS Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BNLI, CLPI, INPS, JSPT dan EURO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.156.959 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,13 miliar lembar saham senilai Rp13,64 triliun. Sebanyak 357 saham naik 228 saham menurun, dan 205 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 321,93 poin atau 0,80 persen ke 40.472,00, indeks Shanghai melemah 20,20 poin atau 0,59 persen ke 3.444,19, indeks Hang Seng melemah 211,27 poin atau 0,87 persen ke posisi 24.072,31, dan indeks Straits Times melemah 1,91 poin atau 0,05 persen ke 3.964,09.(ant/ris/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 1 Juli 2025
26o
Kurs