Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Jawa Timur mengalami inflasi sebanyak 0,17 persen secara bulan ke bulan (m-to-m) pada periode November 2025.
Debora Sulistya Rini Ahli Madya BPS Provinsi Jatim menerangkan, salah satu faktor pendorong inflasi di Jatim adalah karena kenaikan harga tomat hingga perhiasan emas.
“Pada bulan November 2025, Provinsi Jatim tercatat mengalami inflasi bulan ke bulan (m-to-m) 0,17 persen,” katanya, Rabu (3/11/2025), di Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu, inflasi tahun kalender (y-to-d) saat ini tercatat 2,16 persen dan secara tahun ke tahun (y-on-y) sebanyak 2,63 persen.
Debora juga menyebut, saat ini seluruh kabupaten/kota di Jatim mengalami inflasi pada periode November 2025.
“Inflasi m-to-m terjadi di seluruh kabupaten IHK (indeks harga konsumen) di Jatim. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya mencapai 0,21 persen dan terendah di Banyuwangi 0,07 persen,” beber Debora.
Kenaikan harga tomat mencapai 40,57 persen dan perhiasan emas mencapai 2,01 persen, menjadi salah satu pendorong inflasi bulan ke bulan (m-to-m) Jatim pada November 2025.
Debora menjelaskan, kenaikan harga pada tomat didorong cuaca, yang mana curah hujan bulan November 2025 di Jatim sedang tinggi. Sehingga, menyebabkan gangguan pada produksi hingga distribusi beberapa komoditas hortikultura.
Sedangkan perhiasan emas naik karena tren kenaikan harga emas global masih terjadi.
Selain tomat dan emas, komoditas lain pemicu inflasi adalah bawang merah yang mengalami inflasi 9,88 persen, angkutan udara inflasi 2,41 persen, hingga cabai merah mengalami inflasi mencapai 10,23 persen dan beberapa komoditas lainnya.
Sebaliknya, ada beberapa komoditas yang menjadi penahan inflasi pada periode ini seperti, beras yang mengalami deflasi 1,14 persen, daging ayam ras deflasi 2,12 persen, serta telur ayam ras yang juga mengalami deflasi 1,79 persen.
Debora menerangkan, Jatim bukan satu-satunya daerah yang mengalami inflasi pada November 2025. Dari 38 persen provinsi di Indonesia, 28 daerah mengalami hal serupa dengan Jatim.
“Sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi bulan ke bulan (m-to-m),” tandasnya.(kir/ham/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
