Jumat, 1 Agustus 2025

Pegadaian Target Kelola 28 Ton Emas pada Akhir 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kadek Eva Saputra Head of Bullion Business Division Pegadaian seusai acara bertajuk "Keren, Muda & Cuan Bersama Bullion Emas" di Jakarta, Kamis (31/07/2025). Foto: Antara

PT Pegadaian menargetkan dapat mengelola sebanyak 28 ton emas pada akhir tahun 2025, yang mencakup seluruh layanan emas, di antaranya tabungan, cicilan, titipan, dan lini bisnis Bullion Bank.

Kadek Eva Saputra Head of Bullion Business Division Pegadaian mengungkapkan, Pegadaian telah mengelola sebanyak 22 ton emas per 15 Juli 2025.

“Kita target di tahun ini memang pengelolaan Bullion itu sampai dengan 28 ton,” ujar Kadek seusai acara bertajuk “Keren, Muda & Cuan Bersama Bullion Emas” di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Kadek mengatakan, Pegadaian optimis target itu akan tercapai seiring adanya dukungan dari tingkat harga emas dan edukasi yang terus digalakkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

“Animo masyarakat sangat tinggi. Sudah lebih dari 4 juta nasabah menggunakan layanan emas kami, baik untuk menabung, membeli, menyimpan, maupun mendepositokan emas,” ujar Kadek seperti dilansir Antara.

Lebih lanjut, Ia mengatakan target pengelolaan deposito emas di Pegadaian dapat mencapai 1,5 ton pada akhir tahun 2025, yang mana per 15 Juli 2025 tercatat pengelolaan deposito emas sebanyak 1,3 ton.

Ia mengungkapkan bahwa lini bisnis deposito emas masih menjadi unggulan di perseroan. “Karena memang deposito ini nantinya jadi bahan yang bisa dikelola atau dimonetisasi oleh Bullion Bank,” ujar Kadek.

Ia mengatakan khusus pada produk deposito emas di Pegadaian, imbal hasilnya dapat mencapai 13 persen apabila ditambah bunga tambahan.

Secara keseluruhan, dari sisi return, ia mengatakan komoditas emas secara historis mencatat Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 12,3 persen dalam 20 tahun terakhir.

Dalam kesempatan ini, pihaknya menegaskan komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kepemilikan emas nasional, yang mana tingkat kepemilikan emas masyarakat Indonesia saat ini baru mencapai 0,22 gram per kapita.

Pihaknya juga mendukung rencana peluncuran instrumen investasi Exchange-Traded Fund (ETF) Emas pada kuartal IV- 2025, yang memiliki potensi besar di pasar modal Indonesia.

Inisiatif peluncuran​​​​​​ ETF Emas muncul setelah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.

Jeffrey Hendrik  Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap investor pasar modal Indonesia saat ini yang mencapai 17,4 juta investor, dapat mulai mendiversifikasi investasi mereka ke dalam ETF Emas.

ETF merupakan reksa dana yang diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di Bursa, dengan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Instrumen ETF Emas bisa membuat investor untuk berinvestasi secara langsung pada emas batangan fisik, ataupun menggunakan kontrak derivatif untuk mendapatkan eksposur tidak langsung.(ant/dis/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 1 Agustus 2025
32o
Kurs