
Perjuangan perempuan masa kini tercermin dalam banyak bentuk, salah satunya melalui proses menyusui buah hati yang kerap penuh tantangan. Mulai dari kurangnya edukasi hingga minimnya dukungan keluarga, menyusui bukanlah proses yang mudah.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Mom Uung brand lokal asal Surabaya menegaskan komitmennya sebagai produk pendukung ibu menyusui yang membawa misi pemberdayaan perempuan Indonesia dalam setiap langkah bisnisnya.
Data dari WHO menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan langkah utama dalam mencegah stunting pada anak. Sementara itu, prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 21,5 persen, dengan target penurunan menjadi 18 persen pada 2025.
Namun di balik urgensi tersebut, banyak ibu merasa sendirian dan kewalahan saat menjalani masa menyusui. Hal inilah yang menjadi latar belakang lahirnya Mom Uung, yang didirikan pasangan suami-istri Jonathan dan Uung.
Mereka menyadari bahwa menyusui bukan sekadar proses biologis, melainkan perjuangan penuh kasih sayang dan pengorbanan. Pengalaman pribadi Uung dalam menghadapi berbagai tantangan saat menyusui menjadi inspirasi utama berdirinya Mom Uung sebagai #SahabatPejuangASI.
“Kami memahami betul bahwa menyusui adalah fase indah yang tak selalu mudah dijalani. Banyak ibu yang merasa sendiri, bingung, bahkan kewalahan saat melaluinya. Karena itu, kami hadir sebagai #SahabatPejuangASI, teman yang saling menguatkan dan menemani para ibu di masa transisi penting ini,” jelas Jonathan Handoko Putra Pendiri dan Pemilik Mom Uung, Kamis (18/4/2025).
Mom Uung tak hanya menjual produk pendukung menyusui seperti ASI booster, camilan sehat, dan pompa ASI, tetapi juga membangun komunitas ibu menyusui yang kini telah menjangkau lebih dari 200.000 ibu di seluruh Indonesia. Mereka menyediakan layanan konsultasi gratis 24 jam dengan konselor bersertifikat, serta ruang diskusi dan edukasi bagi para anggotanya.
Tumbuh Bersama Lazada Sejak 2019
Pada 2019, Mom Uung memperluas jangkauan melalui platform digital dengan bergabung ke Lazada Indonesia. Langkah ini menjadi strategi untuk menjangkau ibu-ibu di berbagai daerah yang sulit dijangkau secara langsung.
Melalui fitur teknologi dan program kampanye Lazada, Mom Uung berhasil mengoptimalkan pertumbuhan bisnis sekaligus mempererat hubungan dengan pelanggan.
“Lazada memungkinkan kami untuk berkembang secara berkelanjutan. Sejak bergabung di 2019, kami bisa menjangkau lebih banyak pelanggan yang sejalan dengan misi kami. Fitur seperti Seller Center dan program LazAffiliates sangat membantu kami memahami perilaku konsumen dan menjangkau pelanggan yang lebih luas,” lanjut Jonathan.
Dalam kampanye Ramadan Mega Sale yang lalu, Mom Uung mencatat peningkatan jumlah pesanan lebih dari dua kali lipat dibanding hari biasa, dengan performa toko yang terus stabil.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan brand lokal seperti Mom Uung yang membawa misi mulia dalam memberdayakan perempuan. Semangat ini sejalan dengan komitmen kami di Lazada untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Amelia Tediarjo Head of Operations Lazada Indonesia.
Komitmen Pemberdayaan Perempuan
Berdasarkan data komunitas Mom Uung, sebanyak 87 persen ibu yang tergabung berhasil beralih dari susu formula ke ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Kini, Mom Uung fokus pada peningkatan kesadaran pentingnya menyusui lanjutan setelah fase MPASI, yang kerap terabaikan karena banyak ibu mulai kembali bekerja.
Sebagai solusi, Mom Uung meluncurkan produk pompa ASI terbaru mereka, untuk mendukung ibu bekerja tetap memberikan ASI. Bagi Mom Uung, inovasi ini bukan sekadar penambahan produk, tapi bagian dari komitmen untuk menghadirkan solusi nyata bagi perempuan multitugas.
Dalam momen Hari Kartini 2025 ini, Mom Uung mempertegas komitmennya untuk terus menghadirkan dukungan emosional dan akses terhadap produk berkualitas melalui eCommerce.
Kolaborasi dengan Lazada diharapkan dapat membuka lebih banyak ruang tumbuh bagi perempuan Indonesia dalam menjalani berbagai peran di hidupnya.
“Kami percaya bahwa ekonomi digital seharusnya menjadi ruang yang inklusif dan transformatif, terutama bagi perempuan. Kolaborasi kami dengan Mom Uung adalah bukti bahwa ketika teknologi bertemu dengan misi yang kuat, dampaknya bisa begitu besar bagi komunitas,” tutup Amelia. (adv/bil/ipg)