Senin, 21 Juli 2025

Rupiah Terpantau Melemah Dipicu Isu Stabilitas Politik di Jepang Awal Pekan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Kurs rupiah turun. Foto: suarasurabaya.net

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan, Senin (21/7/2025) pagi, di Jakarta melemah sebesar 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.

Rully Nova Analis Bank Woori Saudara menyampaikan bahwa gejolak politik di Negeri Sakura turut memberi tekanan terhadap pergerakan kurs saat ini.

“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan melemah di kisaran Rp16.320-Rp16.360 dipengaruhi oleh faktor regional isu stabilitas politik jepang dan global index dollar yang berbalik menguat,” katanya seperti dilansir Antara, Senin.

Koalisi pemerintahan Jepang dipastikan akan kehilangan mayoritas di Majelis Tinggi (House of Councillors), sebuah hasil yang semakin menekan Shigeru Ishiba Perdana Menteri yang bersikeras tidak akan mundur meskipun partainya kembali menerima pukulan berat.

Hasil pemilu pada Minggu (20/7/2025) menunjukkan bahwa peluang tidak berpihak kepada Ishiba karena semua partai oposisi utama menolak bergabung dengan Partai Demokrat Liberal (LDP) dan mitranya, Komeito, dalam koalisi yang diperluas.

Kini, koalisi pemerintah telah kehilangan kendali mayoritas di kedua majelis parlemen, Majelis Tinggi maupun Majelis Rendah (House of Representatives) yang memiliki kekuasaan lebih besar, sebuah situasi yang sangat jarang terjadi dalam sejarah Jepang pascaperang.

Dukungan dari partai oposisi akan menjadi semakin krusial untuk meloloskan undang-undang dan anggaran.

LDP dan Komeito gagal memenuhi target pra-pemilu untuk memenangkan setidaknya 50 dari 125 kursi yang diperebutkan untuk mencapai ambang batas mayoritas di majelis tinggi.

LDP tampaknya kehilangan dukungan dari sebagian pemilih konservatif, sementara Sanseito, partai populis berhaluan kanan, muncul sebagai alternatif.

Meski mengusung slogan “Jepang Didahulukan” dan agenda kebijakan nasionalis yang menargetkan warga asing yang dianggap kritikus sebagai xenofobia atau anti orang asing, partai Sanseito berhasil meraih lebih dari 10 kursi di Majelis Tinggi.

Jumlah tersebut sudah cukup untuk memungkinkan partai itu mengajukan rancangan undang-undang di parlemen.

Pemilu kali ini menjadi tolak ukur tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan minoritas yang baru berjalan beberapa bulan, di tengah rasa frustrasi yang meningkat terkait penanganan inflasi, pertumbuhan upah yang tidak memadai, dan terbatasnya kemajuan dalam negosiasi tarif yang diberlakukan Donald Trump Presiden AS.

Anggota Majelis Tinggi memiliki masa jabatan tetap selama enam tahun, berbeda dengan Majelis Rendah yang dapat dibubarkan oleh perdana menteri. Setengah dari total 248 anggota Majelis Tinggi dipilih setiap tiga tahun untuk menghindari pergantian seluruh kursi secara sekaligus.

Dari total 125 kursi yang diperebutkan, termasuk satu untuk mengisi kekosongan, 75 dipilih dari distrik pemilihan dan 50 melalui sistem perwakilan proporsional. Sekitar 520 kandidat bersaing memperebutkan kursi pada pemilu ini.

Tingkat partisipasi pemilih diperkirakan mencapai 58,52 persen pada Senin, pukul empat pagi waktu setempat, meningkat dari 52,05 persen yang tercatat pada pemilu Majelis Tinggi tahun 2022.

Sebanyak 26 juta orang memberikan suara awal karena pemilu kali ini berlangsung di tengah akhir pekan panjang selama tiga hari.

“Sementara dari domestik, (kurs rupiah mendapatkan sentimen positif dari) pasar saham dan obligasi negara (yang) masih melanjutkan penguatan,” ungkap Rully.(ant/ata/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 21 Juli 2025
27o
Kurs