Minggu, 19 Oktober 2025

Tanggapi IHSG Turun, Purbaya: Pasar Perlu Naik Turun Agar Dapat Untung

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Antara

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) menyatakan, pasar perlu bergerak fluktuatif, baik naik maupun turun, agar para investor bisa mendapatkan keuntungan.

Hal itu ia katakan, merespon Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang turun ke bawah level 8.000, tepatnya turun 209,10 poin atau 2,57 persen ke posisi 7.915,66 pada perdagangan Jumat (17/10/2025) sore.

“Kalau indeksnya naik terus, dia rugi, nggak bisa trading. Atau flat, atau turun terus. Yang bagus adalah di tengahnya, mereka bisa ambil untung,” kata Purbaya saat dilansir dari Antara, pada Jumat (17/10/2025).

Purbaya mengatakan, pola pergerakan pasar cenderung berada pada kondisi stabil selama dua pekan lalu bergerak turun pada dua pekan berikutnya, untuk kemudian kembali bergerak naik.

Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menilai, pola tersebut bersifat wajar mengingat ada kepentingan broker yang diuntungkan dari naik-turunnya pasar.

Ia meyakini, euforia pasar yang terjadi beberapa waktu lalu, disebabkan oleh kepercayaan pelaku pasar terhadap dirinya. Ketika saham dianggap sudah berada pada level tinggi, pasar kembali bergerak turun untuk memberikan kesempatan bagi investor mengambil keuntungan.

“Jadi, orang pasar seperti itu,” ucapnya.

Purbaya meyakini fokus penting yang perlu menjadi perhatian adalah memastikan perbaikan fundamental ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah berjalan secara berkelanjutan. Kepercayaan pasar akan kembali ketika pemerintah mampu menunjukkan keseriusan dalam komitmen memperbaiki perekonomian nasional.

“Karena pada waktu ekonominya bagus, pertumbuhan perusahaan juga bagus, profitabilitas juga bagus, nilai mereka di pasar saham juga akan naik,” ujarnya.

Sebagai informasi, IHSG pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

“IHSG melemah di tengah meningkatnya risiko global akibat meningkatnya ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, government shutdown di AS yang berkepanjangan, serta profit taking lanjutan terhadap saham-saham konglomerasi yang sebelumnya telah menguat signifikan dan menjadi penopang penguatan indeks,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari dalam negeri, adanya rencana dari otoritas mengenai ketentuan free float baru dan penindakan tegas terhadap penggoreng saham, mendorong terjadinya profit taking terhadap saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 19 Oktober 2025
34o
Kurs