Para jamaah haji debarkasi Surabaya yang barang bawaannya masih tertinggal/tercecer (barcer) dapat diambil Asrama Haji Sukolilo (AHS) Surabaya.
Pengambilan dapat dilakukan mulai Senin (05/02) hari ini hingga 3 bulan mendatang di hall F AHS Surabaya. Tentunya pengambilannya harus melalui prosedur yang ditentukan pihak AHS.
Drs. NOORSYAMSUDIN, SH, MSi, Kepala Bidang Pembinaan Jamaah dan Petugas Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) debarkasi Surabaya, pada Jatim Newsroom, mengatakan, prosedur pengambilan barcer bisa dilakukan setiap hari kerja pukul 08.00-15.00 WIB, dengan membawa bukti paspor dan identitas jamaah. Sedangkan bagi jamaah yang mewakilkan kepada orang lain, harus membawa surat kuasa dari jamaah yang bersangkutan dan paspor.
“Untuk prosedur lain tidak ada, cukup datang aja ke AHS dengan menunjukkan paspor serta foto copy KTP jamaah, nantinya petugas akan melihat data berdasarkan laporan dari jamaah yang sebelumnya pernah melaporkan mengenai barangnya yang hilang,” katanya.
Sedangkan bagi barcer yang tertinggal di Saudi Arabia, pengambilannya dapat dilakukan di AHS setelah barcer tersebut dikirim melalui pesawat Saudi Arabia Airlines. “Jika barang itu sudah dikirim oleh pihak SAA, maka pengambilannya dapat dilakukan di AHS, namun jika belum, saya harap jamaah bersabar, dan pasti dikirim, karena itu menjadi tanggung jawab pihak SAA,” ungkapnya.
Menurut SUGIANTO Kepala Humas Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Surabaya, terjadinya barcer ini disebabkan dua faktor, pertama karena para jamaah lupa membawa barangnya, yang berakibat tertinggalnya barang tersebut di AHS, kedua, para jamaah terlalu berlebihan membawa barang dari Saudi ke Indonesia.
Sebelumnya, barang bawaan jamaah oleh pihak SAA dibatasi jumlah dan beratnya, untuk koper besar tidak boleh melebihi 35 kg, tas kecil (tentengan) tidak boleh lebih 5 kg serta 1 jerigen air zamzam yang berisi 5 liter. Jika lebih, maka pihak SAA akan menahan sementara kelebihan barang itu guna memprioritaskan keselamatan penumpang,” ujarnya.
Drs. NAJIYULLAH Kepala Bidang Haji menambahkan, jika setelah tiga bulan barcer itu tidak ada yang mengambil nantinya akan diserahkan pada fukoro’ al musaki (orang miskin dan yatim piatu).
Sementara itu tentang prosesi ibadah haji 1427 Hijriah dengan kedatangan kloter terakhir (87) pada Jumat (02/02) lalu, maka seluruh aktivitas ibadah haji di debarkasi Surabaya telah usai.
Menurut NAJIYULLAH, setelah prosesi ibadah haji usai, agenda selanjutnya adalah mengevaluasi semua pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan di embarkasi Surabaya.
“Evaluasi meliputi banyak hal di antaranya, keterlambatan pesawat, catering, serta permasalahan pelayanan kepada jamaah, baik kedatangan maupun pemulangan. Evaluasi ini akan bermanfaat bagi penyelenggaraan ibadah haji tahun depan,” katanya.
NOW ON AIR SSFM 100
