
Puncak musim dingin ini berlangsung antara bulan Desember hingga Januari, di saat umat Islam Indonesia melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Pada saat itu suhu udara bisa mencapai 5-2 derajat Celcius. MAFTUH BASUNI Menteri Agama RI pada JOSE ASMANU reporter Suara Surabaya di Jakarta, Senin (12/11) mengatakan, cuaca dingin ini penyebab banyak jamaah haji Indonesia yang sakit.
Menteri Agama mengatakan, penyakit yang sering muncul akibat udara dingin dan kelembaban yang rendah antara lain, kulit bersisik disertai gatal-gatal, batuk dan pilek, gangguan saluran pencernaan, gangguan otot dan tulang, dehidrasi, serta bibir pecah-pecah.
Kondisi ini juga memperberat penyakit-penyakit yang sudah diderita para jamaah yang beresiko tinggi seperti sakit jantung, diabetes, asma, rematik dan darah tinggi.
Tapi kata MAFTUH, jamaah calon haji diingatkan tidak perlu cemas dengan kondisi seperti ini yang penting mulai sekarang menjaga kesehatannya dengan baik, dan menghindari aktifitas yang tidak perlu selama di Tanah Suci.
Meski dihadang cuaca, Manteri Agama optimis penanganan kesehatan bagi kesehatan haji Indonesia lebih baik, karena ditangani langsung oleh ahlinya yakni Departemen Kesehatan RI.{clip*1}
Selama melaksanakan ibadah haji, jamaah akan tinggal di Kota Madinah, Makkah, dan Kota Jeddah. Dari kota-kota itu suhu udara berbeda-beda, di Madinah misalnya saat itu kondisi paling dingin suhunya berkisar 13-33 derajat Celcius, di Makkah 22-35 derajat Celcius, dan Jeddah 13-33 derajat Celcius.(ipg)