Jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama Jawa Timur yang tiba di Surabaya, Rabu (26/12) pagi, kecewa karena tidak mendapat jatah air zamzam lima liter dari maskapai penerbangan Saudi Arabian Airlines (SAA).
“Saya tidak tahu, kalau diberi tahu tentu saya akan bawa. Sekarang, saya tidak membawa air zamzam,” kata Hj SITI NURUL AKBARI jamaah dari Kabupaten Sumenep, sesaat setelah diterima IMAM UTOMO Gubernur Jatim Imam Utomo, SOEKARWO Sekdaprov Jatim, dan KH RAMDAN SIRADJ Bupati Sumenep KH di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Pada ANTARA, ia mengaku teman-temannya memang banyak yang membawa air zamzam sendiri, tapi dirinya tidak membawa sedikit pun, karena dirinya merasa yakin akan diberi jatah lima liter dari SAA seperti saudara-saudaranya yang berangkat haji pada tahun lalu.
“Ya, mungkin saya akan beli, tapi tentu akan lebih enak kalau bawa sendiri dari Tanah Suci,” kata jamaah asal Jalan Irama, Kota Sumenep, Madura itu.
Ketika dikonfirmasi hal itu, Drs H NAWAWI MSi Kepala Humas PPIH Debarkasi Surabaya meyakini 99 persen para jamaah haji akan membawa air zamzam sendiri dalam jumlah sedikit atau banyak.
“Saya yakin itu, tapi saya sendiri tidak tahu kenapa SAA tidak memberi jatah air zamzam lima liter kepada setiap jemaah haji seperti tahun-tahun sebelumnya. Maaf, saya tidak sempat tanya kepada SAA, tapi informasi yang saya terima bahwa SAA sudah memberitahukan hal itu kepada jamaah,” katanya.
Sementara itu, sejumlah jamaah haji di ruang penerimaan Asrama Haji Sukolilo Surabaya terlihat membawa air zamzam dalam sejumlah tempat air minum berukuran 2-3 liter.
Dalam kesempatan itu saat menyambut jamaah haji di Asrama Haji Surabaya, IMAM UTOMO Gubernur Jatim mengharapkan para jamaah haji Jatim yang datang mampu menjadi contoh atau teladan bagi lingkungannya, karena itu pertanda bahwa haji-nya merupakan haji mabrur.
“Sebagai haji mabrur, saya berharap saudara-saudara menjadi contoh bagi lingkungan dalam ibadah dan amal saleh,” katanya didampingi Drs H ROZIQI MM Kepala Kanwil Depag Jatim.
Dalam laporannya, Kepala Kanwil Depag Jatim menyatakan jamaah haji kloter pertama berasal dari Kabupaten Sumenep sebanyak 439 orang, Surabaya tiga orang, dan Jember satu orang, serta lima orang petugas haji.
“Jadi, jamaah haji kloter pertama berjumlah 448 orang dan jumlah itu berkurang satu orang karena ada seorang jamaah yang meninggal dunia di Makkah yakni MOH SALEH ADI bin MOH ADNAN (57) dari Jl Teuku Umar RT-01 RW-03, Sumenep akibat gangguan sistem sirkulasi,” katanya.
Ditambahkan ROZIQI, jamaah haji kloter pertama datang agak molor (tertunda) dari rencana kedatangan pukul 05.25 WIB menjadi pukul 05.43 WIB.
“Mereka molor 18 menit dan hal itu merupakan kewenangan SAA, tapi saya kira keselamatan jamaah adalah hal yang lebih penting,” katanya.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya melayani 39.782 orang yakni 34.092 jamaah dari Jatim, 4.656 jamaah dari NTB, 571 jamaah dari NTT, dan 463 jamaah dari Bali yang semuanya terbagi dalam 89 kloter.(ant/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
