Polda Jatim Tetapkan 12 Tersangka Kasus Mafia Haji

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pemalsuan paspor jamaah haji di Jawa Tiimur. Penyidik Polda Jatim saat ini telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka.

Hal ini disampaikan Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim saat menggelar Analisa dan Evaluasi (Anev) akhir tahun 2014, Jumat (26/12/2014) di Ruang Rupatama Mapolda Jatim.

“Kami beberapa waktu lalu melakukan gelar perkara kasus ini. Hasilnya 12 orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan.

Namun, Kapolda enggan menjelaskan secara rinci identitas tersangka, karena masih dalam penyidikan dan pengembangan kasus.

Sementara itu, Kombes Pol Bambang Priambodo Direktur Reskrimum Polda Jatim menjelaskan, 12 orang yang telah ditetapkkan sebagai tersangka, terlibat dalam pengurusan paspor haji diantaranya dari Pembimbing Haji, biro perjalanan, serta dari pihak Perbankan.

“Ada dari pembimbing haji dua orang, Kemenag dua orang, biro perjalanan dua orang, pihak perbankan lima, dan satu orang yang mengurus dari pembimbing haji ke pihak perbankan,” kata Bambang.

Dia menambahkan, saat ini penyidik masih fokus pada sangkaan terjadinya tindak pidana oleh kedua belas tersangka tersebut. Dalam waktu dekat, penyidik akan memanggil para tersangka untuk dimintai keterangan. “Saat ini kita fokus pada dua belas tersangka ini dulu,” ujarnya.

Sekadar diketahui, kasus dugaan pemalsuan paspor haji ini terungkap, saat proses pemberangkatan jamaah haji Oktober 2014 lalu. Kantor Imigrasi Surabaya menemukan paspor lima calon jamaah haji yang tidak bisa diinput saat verifikasi data. Saat dilakukan pengecekan lebih detail, ternyata jamaah tersebut menggunakan paspor milik calon jamaah lain yang gagal berangkat. Pihak Imigrasi Surabaya akhirnya berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk mengusut kasus tersebut. (wak/ipg)

Teks Foto:
– Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim saat memaparkan hasil Anev akhir tahun.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net