Tim pengawas haji DPR RI meminta agar PPIH daker Mekkah dan Madinah mempersiapkan secara baik rencana kepulangan jamaah haji ke Indonesia. Pasalnya, kepadatan dan kesibukan bandara Jeddah dan Madinah akan semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Satu diantara yang perlu diperhatikan adalah tidak terjadinya delay penerbangan yang tentu sangat mengganggu kenyamanan jamaah haji.
“Kemarin, di Jeddah ada penerbangan menuju Jakarta yang delay sampai 10 jam. Hal seperti ini tentu tidak mesti terjadi jika dilakukan antisipasi sejak awal,” ujar Saleh Partaonan Daulay, Ketua Komisi VIII yang juga Tim Pengawas Haji DPR RI dalam keterangan persnya, Selasa (29/9/2015).
Dia menjelaskan, tahun lalu keterlambatan dan penundaan penerbangan juga terjadi. Waktu itu, keterlambatan dikarenakan adanya satu sektor bandara yang tidak bisa dimasuki jamaah. Akibatnya, penumpukan jamaah haji tidak bisa dihindari.
“PPIH sebaiknya segera menghubungi otoritas bandara. Setidaknya, jamaah haji Indonesia diberikan satu pintu khusus. Dengan begitu, proses boarding jamaah bisa lebih cepat dilakukan,” tandasnya.
Selain itu, keterlambatan juga bisa terjadi di imigrasi. Untuk mengantisipasi hal itu, PPIH bisa menempatkan petugas-petugasnya untuk membantu dan mendampingi para jamaah.
“Jamaah kita banyak yang tidak bisa berbahasa Arab. Banyak juga yang baru pertama berangkat ke luar negeri. Karena itu, perlu didampingi agar mereka mudah melalui proses screening di imigrasi,” paparnya.(faz/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
