Kemenag: Calon Jemaah Haji 2024 Sudah Bisa Cicil Pelunasan Biaya Haji
Rabu, 13 Desember 2023 | 22:01 WIB
Waktu pelaksanaan wukuf di Arab Saudi berbeda dengan rencana perjalanan haji yang dibuat oleh Kementerian Agama.
Dalam rencana perjalanan haji (RPH) wukuf 9 Dzulhijjah jatuh pada 10 September 2016, ternyata keputusan Pemerintah Arab Saudi, 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 3 September sehingga wukuf jatuh pada 11 September.
Dengan demikian, waktu penyelenggaraan Idul Adha di Indonesia yang bersamaan dengan lontar jumroh Aqobah di Arab Saudi, sama-sama jatuh pada Senin, 12 September 2016.
Keputusan itu diambil setelah Kamis sore hilal tidak terlihat di sejumlah daerah saat dilakukan rukyatul hilal di daerah Sadir dan Tamir, Arab Saudi.
Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta semua umat Islam di seluruh bagian Kerajaan Arab Saudi untuk melihat bulan sabit bulan Dzulhijjah 1437 Hijriyah pada Kamis malam, tapi hilal tidak juga terlihat.
Menurut sumber astronomi yang suarasurabaya.net kutip dari worldakhbar.com, hilal Dzulhijjah memang mustahil bisa dilihat dengan mata telanjang atau teleskop sekalipun. Hal itu karena pada Kamis ada gerhana matahari yang terjadi selama periode pukul 10.30 sampai 00.40 waktu Arab Saudi sehingga 1 Dzulhijah digenapkan keesokan harinya.
Menanggapi keputusan Pemerintah Arab Saudi ini, Arsyad Hidayat Kepala Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekkah menyatakan tidak ada masalah. Meskipun tanggal pelaksanaan wukuf dalam rencana perjalanan haji berbeda dengan keputusan Pemerintah Arab Saudi, pihaknya sudah melakukan antisipasi.
“RPH kita memang dibuat wukuf jatuh pada 10 September tapi kita tidak menutup mata di Arab Saudi ketika memasuki bulan baru ada proses menetapkan bulan baru. Ketika muncul pengumuman wukuf jatuh pada tanggal 11 September ya kita harus siap. RPH hanya sebagai acuan awal,” katanya.
Dengan mundurnya pelaksanaan wukuf satu hari dari perencanaan, jemaah calon haji bisa melakukan persiapan satu hari lebih banyak.(edy/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
