Kalangan komunitas teknologi informasi (TI) dan warnet menyesalkan razia yang dilakukan Polwil Kota Malang terhadap warnet-warnet tanpa ada dialog terlebih dulu.
LENDI WIDAYANA Managing Partner Indonesia Discovery Research & Documentary pada suarasurabaya.net, Selasa (22/05) mengatakan razia ini dalam kerangka shock therapy tak menjadi masalah. Namun sebelumnya, kata LENDI, harus ada dialog antara polisi dan pengusaha warnet dalam suasana kemitraan.
“Warnet dalam hal ini bukan hanya sebagai obyek hukum belaka. Dia harusditempatkan sebagai subyek yang punya hak mengetahui hak maupun kewajibannya. Apalagi warnet juga punya misi lain yang bersifat sosial, yakni pendidikan. Penataan masalah software ilegal di warnet pun harus dilakukan dalam kerangka dialog yang konstruktif,” ujar mantan Direktur Ciputra Cyber Institute ini.
Hal yang sama juga diungkap PUJO MULYONO Korwil Asosiasi Warnet Indonesia (Awari) Malang. Menurut dia warnet di Malang saat ini menghadapi kondisi yang dilematis.
Pada satu sisi, warnet menghadapi aturan mengenai HaKI. Namun pada sisi lain, pelanggan menuntut warnet menyediakan software yang sudah mereka kenal. Untuk membeli lisensi software yang diinstalasi di seluruh unit PC, diakui PUJO, ada keterbatasan dari pengusaha warnet. “Paling-paling, hanya beberapa PC saja yang softwarenya berlisensi diantara semua PC,” kata PUJO.
Para pengusaha warnet, tegas PUJO, sebenarnya tidak ingin melanggar hukum. Namun karena posisi yang dilematis inilah ada juga yang terpaksa menggunakan software yang belum berlisensi.
Menanggapi razia ini, PUJO berharap agar di kemudian hari ada dialog terlebih dulu pada pengusahawarnet tentang apa yang boleh dan tidak boleh terkait HaKI sekaligus solusinya yang bisa dishare dari anggota komunitas.
Dialog terakhir tentang HaKI di Kota Malang, kata PUJO terjadi 2 tahun lalu. “Tapi bukan spesifik untuk warnet. Waktu itu yang diundang juga pengusaha rental dan penjualan VCD dan Play Station. Untuk yang khusus warnet ini belum pernah ada,” kata PUJO.
Tentang keefektifan dialog dalam menekan penggunaan software ilegal, LENDI kembali menegaskan relatif akan lebih berhasil. Ia memberikan contoh bagaimana komunitas radio amatir bisa diatur dengan baik menggunakan pola dialog antara pemerintah sebagai regulator dan polisi sebagai penegak hukum dengan komunitas radio amatir.
NOW ON AIR SSFM 100
